Pagatan Usaha Makmur (PUM) mempertegas komitmen straegis dalam mempercepat agenda dekarbonisasi nasional melalui PLUM Project. Dikembangkan di Kalimantan Tengah, PLUM Project menjadi solusi berbasis alam berskala besar yang mengintegrasikan reforestasi lahan kritis, penguatan komunitas, dan penerbitan kredit karbon bersertifikasi internasional sebagai kontribusi nyata terhadap pencapaian target Net Zero Emission 2060 Indonesia.
PUM menciptakan pendekatan berbasis alam (nature-based solutions) yang tidak hanya menurunkan emisi karbon secara signifikan, tetapi juga memulihkan biodiversitas, meningkatkan ketahanan kawasan, dan membuka jalur ekonomi baru bagi masyarakat sekitar hutan. Melalui penerapan pendekatan Climate, Community, and Biodiversity (CCB), kawasan seluas 23.665 lahan gambut dan mangrove hektar ini berhasil bebas dari kebakaran hutan sejak 2021, mendukung target penurunan emisi dan restorasi ekosistem.
Dr. Rio Christiawan, Co-Founder & CEO PUM, menegaskan, “Dekarbonisasi tidak bisa hanya menjadi wacana. Harus menjadi bagian dari model bisnis. Kami percaya bahwa hutan adalah instrumen strategis untuk menciptakan nilai ekonomi berbasis karbon, dengan tetap menjaga keadilan ekologis dan sosial.”
Komitmen PUM terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) tercermin dalam setiap tahap pengembangan proyek, mulai dari pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan, keterlibatan sosial yang bermakna, hingga tata kelola perusahaan yang transparan dan akuntabel. Dengan menerapkan pemantauan berbasis teknologi dan mekanisme pelaporan independen, PUM memastikan bahwa dampak lingkungan dan sosial dari setiap intervensi dapat diukur secara objektif, mendukung integritas proyek dan kepercayaan investor dalam jangka panjang.
Sejalan dengan agenda transisi energi dan ekonomi rendah karbon, PUM memastikan bahwa proses dekarbonisasi ini tidak eksklusif, tetapi inklusif. Lebih dari 2.200 warga di tujuh desa telah menerima manfaat langsung melalui pelatihan pertanian regeneratif, pengembangan biochar, pelatihan UMKM sirkular seperti kopi dan keripik lokal, serta peningkatan akses air bersih, layanan kesehatan, dan pendidikan.
“PUM juga menggandeng universitas lokal untuk memperkuat literasi bisnis dan sertifikasi produk seperti PIRT dan halal. Prinsip kami jelas: masyarakat bukan objek, tapi pelaku utama dalam pembangunan ekonomi berbasis alam,” ujar Dr. Rio Christiawan, Co-Founder & CEO PUM.
PUM juga telah melatih lebih dari 800 petani, termasuk kelompok perempuan, untuk meningkatkan praktik pengelolaan lahan yang regeneratif. Hal ini sejalan dengan strategi dekarbonisasi global yang mengutamakan solusi berbasis komunitas (community-based carbon resilience).
“Kami percaya bahwa masyarakat lokal bukan objek, tetapi aktor utama dalam proses dekarbonisasi. Restorasi tidak akan berhasil tanpa restorasi kepercayaan dan ekonomi masyarakatnya. Lebih lanjut, visi kami adalah menciptakan ekosistem karbon yang kredibel, inklusif, dan berorientasi hasil, di mana karbon bukan hanya dikurangi, tapi ditata, dimanfaatkan, dan didistribusikan dengan adil,” tambah Rio.
Meski penjualan karbon belum berjalan penuh karena menunggu regulasi, PUM telah menyelesaikan tahap awal penting seperti FPIC dan social impact assessment, serta mulai menjajaki skema perdagangan karbon baik B2B maupun bursa. Inovasi biochar dari sekam padi menjadi turunan strategis proyek reforestasi, mendorong ekonomi sirkular dan keterlibatan masyarakat melalui model koperasi. Proyek ini mencerminkan semangat kemandirian dan kolaborasi lintas sektor demi pembangunan hijau yang inklusif.
Indonesia memiliki lebih dari 12 juta hektare lahan kritis dan potensi kredit karbon hutan senilai US$100 miliar dalam dua dekade ke depan (KLHK). Namun, realisasi kontribusi sektor ini terhadap NDC Indonesia dan pasar karbon global masih tertinggal, akibat tumpang tindih regulasi, literasi rendah soal mekanisme karbon, serta keterbatasan investasi hijau.
Melalui pendekatan berbasis sains dan kolaborasi lintas sektor, PUM menjawab tantangan ini dan menempatkan diri sebagai penyedia kredit karbon premium yang mendukung reputasi Indonesia di pasar global.
Sebagai bagian dari Hutan Kencana Group, PUM berkomitmen menjadi pengembang dan pemilik proyek restorasi ekosistem paling bernilai di Asia Tenggara yang mendukung agenda dekarbonisasi regional.