Kubu pengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berupaya keras mengambil hati parpol-parpol pengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD untuk membatalkan hak angket. Jika lobi politik itu mencapai kesepakatan, maka ketiga parpol ini sangat berpeluang membatalkan hak angket.
"Saya kira partai-partai kubu paslon nomor urut 2 dan pemerintah pasti berusaha untuk membendung agar hak angket batal. Mereka mendekati parpol paslon 1 dan 3, seperti Nasdem, PKB dan PPP,” ujarnya.
Lili mengatakan, dari rekam jejaknya ketiga partai politik ini memang lebih nyaman berada di dalam lingkaran kekuasaan ketimbang berdiri di luar pemerintahan sebagai oposisi. Sehingga peluang ketiganya balik badan dan membatalkan hak angket sangat besar, apalagi ketiga parpol ini juga masih berstatus sebagai koalisi pemerintahan Jokowi, hal ini membuat mereka mudah dipengaruhi.
Baca Juga: Rekapitulasi Pilpres Rampung, Anies-Muhaimin Tumbang di Jakarta
"Selain masih bagian dari koalisi, tapi cenderung pilihan politiknya ingin masuk kekuasaan, tidak hendak menjadi oposisi, seperti PDIP dan PKS," pungkasnya.
Sekedar info, hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024 diusul kubu pendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang didukung NasDem (59 kursi) PKB (58 kursi) dan PKS (50 kursi) serta kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang diusung PDI Perjuangan (128 kursi)dan PPP (19 kursi).
Di lain sisi, partai pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang menolak angket pemilu terdiri dari Golkar (85 kursi), Gerindra (78 kursi), Demokrat (54 kursi), PAN (44 kursi).