Ecoliteracy (ecologycal literacy) merupakan literasi yang memperlajari hubungan antara manusia dan lingkungan untuk mendukung pembangunan kehidupan berkelanjutan atau sustainability life. Ecoliteracy ini juga erat kaitannya dengan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah. Hal itu termasuk ke dalam keterampilan sosial yang perlu dimiliki setiap orang, termasuk anak-anak.
Jika lebih detail, ecoliteracy berasal dari kata Eco (oicos, Yunani) yang berarti rumah tangga dan Literasi (literacy, Inggris) yang berarti melek huruf. Jadi, ecoliteracy ini adalah sebuah keadaan di mana seseorang sadar dan paham tentang pentingnya atau tingginya nilai lingkungan hidup.
Ecoliteracy juga diartikan sebagai keterampilan yang terdiri dari tiga aspek, yaitu pengetahuan (knowledge), kepedulian (concern), dan perilaku (attitude). Maka dari itu, ecoliteracy memiliki peranan penting dalam menjaga keberlangsungan lingkungan.
Baca Juga: Jangkau Banyak Segmen, Agen Pegang Peranan Penting Tingkatkan Literasi Keuangan Indonesia
Sebenarnya, ecoliteracy merupakan sebuah tahapan awal, tahapan selanjutnya adalah terbentuknya ekodesain atau perancangan bercorak ekologis, seperti dibuatnya kebijakan yang menyeimbangkan antara pembangunan dan kelestarian alam, sehingga kita dapat mengambil manfaat dari alam sebesar-besarnya, tetapi tetap menjaga mutu atau kualitas lingkungan hidup tersebut. Kemudian, tahap terakhir adalah terbentuknya komunitas-komunitas berkelanjutan yang selalu menerapkan etika lingkungan.
Ecoliteracy ini bertujuan untuk membuat semua orang memiliki literasi ekologi atau sadar tentang pentingnya menjaga lingkungan. Selain itu, ecoliteracy juga bertujuan untuk membangun komunitas yang sependapat dalam memahami konsep ekologi dalam praktik pendidikan.
Perlu Growthmates tahu, strategi penerapan ecoliteracy ini terdiri dari tiga prinsip, antara lain:
- Rancang bangun: proses membentuk aliran energi dan materi sedemikian rupa untuk mencapai dan mewujudkan apa yang didambakan manusia.
- Rancang bangun ekologi: merancang sedemikian rupa apa yang hendak dicapai manusia dengan mengaitkannya dengan dan mengikuti pola-pola serta arus energi dan materi yang terjadi di alam.
- Prinsip rancang bangun ekologis: pengorganisasian alam yang memungkinkan alam dapat berkembang dan mempertahankan jaring kehidupan sebagaimana adanya.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menerapkan aksi ecoliteracy, seperti membuat rancangan pengelolaan limbah dengan melakukan aksi zero waste, yaitu sebuah aksi yang menantang masyarakat untuk mengevaluasi gaya hidup dan melihat bagaimana sesuatu yang dikonsumsi bisa berdampak negatif terhadap lingkungan.
Baca Juga: Olenka Gelar Gerakan Literasi Indonesia Gemar Membaca sejak Dini untuk Tingkatkan Minat Baca
Selain itu, bisa juga dimulai dari lingkungan sekolah dengan beberapa program gerakan peduli lingkungan yang dapat diterapkan di sekolah, seperti program vertical garden di sekolah atau program sumur resapan atau biopori.
Dengan program-program yang dicanangkan untuk menerapkan aksi ecoliteracy, maka kita dapat menyelamatkan bumi dari kerusakan alam.