Setelah mencatat sejarah dengan lebih dari sembilan juta penonton dan menggenggam Piala Antemas di ajang Festival Film Indonesia 2024, kuartet komedian Bene Dion, Boris Bokir, Indra Jegel, dan Oki Rengga kembali hadir di layar lebar. Kali ini, mereka tampil lewat film terbaru produksi Imajinari berjudul "Agak Laen: Menyala Pantiku!" sebuah karya yang menjanjikan tawa baru di penghujung tahun, dengan cerita yang sama sekali berbeda dari film sebelumnya.

Sejak awal, Imajinari menegaskan bahwa film ini tidak memiliki kaitan dengan kisah lama. “Film ini bukan prekuel, bukan pula sekuel. Agak Laen: Menyala Pantiku! adalah cerita baru yang berdiri sendiri,” tegas pihak produksi.

Di tangan sutradara dan penulis naskah Muhadkly Acho, serta duo produser Ernest Prakasa dan Dipa Andika, film ini tumbuh menjadi kisah komedi yang segar, menyatukan tawa dan realita sosial dalam satu panggung hiburan yang khas.

Baca Juga: Madani Fest 2025 Resmi Ditutup, Ini Daftar Pemenang Madani Short Film Competition 2025

Trailer resminya memperlihatkan empat detektif ‘culun’ yang kariernya berada di ujung tanduk. Dalam misi terakhir mereka, keempatnya menyamar ke sebuah panti jompo untuk membongkar kasus besar yang melibatkan buronan pembunuhan anak wali kota.

“Empat detektif yang selalu gagal dalam menyelesaikan misi mereka akhirnya terpojok dengan misi pamungkas antara karier yang melesat atau kehilangan pekerjaan,” ungkap Acho.

Ia menjelaskan, film ini bermain-main dengan persepsi yang akan menggoda pikiran nakal penonton dengan kisah yang terinspirasi dari peristiwa sosial yang lekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia.

Tak hanya mengandalkan keempat pemeran utamanya, Imajinari juga memperkuat film ini dengan jajaran pemain lintas generasi yang menambah warna di layar. Nama-nama seperti Tissa Biani, Ayushita, Jajang C Noer, Egi Fedly, Tika Panggabean, Ariyo Wahab, dan Surya Saputra turut mewarnai film ini. Dari sisi komedi, hadir pula para komika seperti Gita Bhebhita, Boah Sartika, dan Priska Baru Segu, serta kehadiran Jarwo Kwat dan aktor asal Malaysia Chew Kin Wah yang menambah lapisan humor dan drama di dalamnya.

Bagi Ernest Prakasa, Agak Laen: Menyala Pantiku! adalah bentuk komitmen Imajinari dalam menghadirkan hiburan yang tulus untuk masyarakat.

“Film ini adalah level komedi yang all out dari Imajinari. Komedinya bukan hanya berasal dari kuartet Agak Laen, tapi juga dari seluruh jajaran pemeran yang memberikan penonton sajian hiburan paling tulus dari kami,” ujarnya.

Senada dengan Ernest, Dipa Andika menambahkan bahwa Imajinari selalu berusaha menyuntikkan kesegaran di setiap karyanya. Menurutnya, membawa cerita baru ke dalam semesta Agak Laen adalah bentuk tawaran kami untuk menghadirkan sesuatu yang berbeda.

"Dari ansambel pemeran hingga latar panti jompo, semuanya kami mainkan dengan nakal dan berani,” tutur Dipa.

Dari balik layar, proses produksi film ini juga menjadi ruang eksplorasi bagi para pemainnya. Boris Bokir mengaku ada adegan yang hingga kini masih membekas dalam ingatannya.

“Di trailer itu sebenarnya ada adegan yang plot twist dan mungkin akan jadi adegan yang terngiang-ngiang untuk penonton. Itu jadi tantangan saat aku melakukannya,” ujarnya dengan tawa.

Sementara itu, Tissa Biani yang kembali tampil setelah film pertama, merasa terhormat bisa kembali bekerja sama dengan kuartet Agak Laen.

“Kali ini peranku berbeda, dan itu membuatku bisa bermain dari sisi lain. Rasanya menyenangkan bisa kembali berproses dengan mereka,” tuturnya.

Lebih dari sekadar film komedi, "Agak Laen: Menyala Pantiku!" juga menghadirkan lapisan cerita yang hangat tentang pengabdian dan makna keluarga. Kisah para detektif yang menyamar di panti jompo bukan hanya soal misi kriminal, tetapi juga perjalanan batin tentang menghargai hidup, tawa, dan rasa kemanusiaan.

Imajinari menyebut film ini sebagai komedi rakyat yang ingin menyatukan penonton Indonesia lewat gelak tawa dan rasa yang tulus.

“Film ini akan menutup akhir tahun yang kacau dengan tawa, menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia akan hiburan,” ujar tim produksi.

Di balik kesuksesan karya-karya mereka, Imajinari memang dikenal sebagai studio film muda yang selalu mengedepankan cerita segar dan berpijak pada visi kreatif sutradara. Didirikan oleh Ernest Prakasa dan Dipa Andika, Imajinari memulai langkahnya melalui film "Ngeri-Ngeri Sedap" (2022) yang mewakili Indonesia di ajang Academy Awards 2023. Setelah itu, studio ini melahirkan film mega box office "Agak Laen" dengan capaian lebih dari 9,1 juta penonton, serta "Jatuh Cinta Seperti di Film-Film" yang berhasil meraih penghargaan Film Terbaik, Sutradara Terbaik, hingga Pemeran Utama Terbaik di Festival Film Indonesia 2024.

Kini lewat "Agak Laen: Menyala Pantiku!", Imajinari kembali membuktikan diri sebagai rumah bagi karya-karya yang menghibur, cerdas, dan berani berbeda.

Dengan komedi yang lebih matang, cerita yang membumi, serta kekuatan karakter yang dekat dengan keseharian, "Agak Laen: Menyala Pantiku!" diyakini akan kembali menjadi magnet di bioskop nasional. Film ini akan tayang serentak di seluruh jaringan bioskop mulai 27 November 2025. Sebuah persembahan yang bukan hanya lucu, tapi juga menyala menyalakan kembali semangat tawa masyarakat Indonesia di penghujung tahun.