Hal yang membuat Hasan merasa kemenangan Prabowo menjadi spesial adalah ketabahannya. Perjalanan panjang Prabowo selama bertahun-tahun di kancah politik Tanah Air kini terbayar lunas.
“Pak Prabowo adalah kesabaran yang panjang,” ucap Hasan
Bukan Sekedar Ambisi
Cita-cita Prabowo untuk menjadi orang nomor satu di republik ini tinggal selangkah lagi menjadi kenyataan, perolehan suara via real count KPU semakin tak terbendung.
Menurut Hasan, Prabowo yang rela maju Pilpres berkali-kali bukan sekedar ambisi untuk menjadi presiden RI. Kalau hanya ingin berkuasa, Prabowo mungkin sudah mengibarkan bendera putih tanda menyerah setelah sekian kali gagal. Lebih baik memilih pensiun di dunia politik dan menikmati masa tuanya.
Sulit menemukan politikus setabah Prabowo, gagal berkali-kali, disepelekan bahkan dicaci maki namun masih bisa bangkit berdiri dan melanjutkan perjalan dengan kepala yang tetap tegak. Dia memilih bertahan dengan idealismenya.
“Di usia yang yang sudah tidak muda lagi, di usia yang mungkin dikatakan sudah sepuh tapi masih bertahan dengan idealisme dia dengan cita-cita, dia tabah. Bukannya nggak capek pak, kalau misalnya hanya sekedar ambisi-ambisi kan orang juga punya capek. ini dia yakin dengan apa yang dia perjuangkan,” tutur Hasan.
Hasan tak sungkan mensejajarkan Prabowo dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim yang juga gagal berkali-kali bahkan sampai keluar masuk penjara, namun harapan mengejar keinginannya tak goyah diguncang kenyataaan.
“Kesabaran dia (Prabowo) hanya setara dengan kesabaran Anwar Ibrahim, 20 tahun lebih nggak menyerah, gagal berkali-kali nggak menyerah sama sekali,” ujarnya.
“Anwar Ibrahim itu keluar masuk penjara tapi dia yakin dengan apa yang diperjuangkan jadi perdana menteri juga. Pak Prabowo sekian kali kalah sekian kali dipecundangi tapi menang juga dia akhirnya,” ujar Hasan memungkasi.