Badan Geologi Kementerian ESDM meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas gunung berapi aktif di Indonesia pasca erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT pada pekan lalu. Bencana alam itu merenggut 10 korban jiwa dan ribuan orang lainnya mengungsi.
Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid mengatakan, saat ini pihaknya melakukan pengawasan ketat dan pemantauan berkala pada enam gunung api aktif yang belakangan aktivitas vulkanisnya meningkat.
Baca Juga: Gunung Lewotobi Meletus, 8 Orang Meninggal Dunia, Sekolah dan Rumah Warga Terbakar
"Itu yang sedang peningkatan aktivitas seperti Gunung Lewotobi Laki-laki, Iya, Marapi dan lainnya, akan terus diidentifikasi. Saya pikir ini menjadi tentangan kita ke depan," kata Wafid kepada wartawan Senin (10/11/2024).
Adapun dari enam gunung berapi yang aktivitas vulkaniknya meningkat selama beberapa hari ini adalah Gunung Iya di Ende, Flores Timur, NTT yang saat ini berstatus siaga.
Selain Gunung Iya, empat gunung berapi lainnya yang juga berstatus siaga adalah Gunung Awu di Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara), Gunung Ibu di Pulau Halmahera, Maluku, Gunung Marapi di Kabupaten Tanah Datar dan Agam, Sumatera Barat, dan Gunung Merapi Jawa Tengah-DI Yogyakarta.
Wafid mengatakan, meningkatnya aktivitas gunung berapi tersebut telah disampaikan pada masing-masing pemerintah daerah untuk segera disosialisasikan kepada masyarakat.
“Selalu kami sosialisasikan ke masyarakat, pemerintah daerah khususnnya, peningkatan status dilakukan supaya bisa menjadi rujukan dalam mengantisipasi setiap kemungkinan," kata dia.
Beberapa aktivitas signifikan yang teramati oleh PVMBG Badan Geologi misalnya seperti Gunung Merapi yang meluncurkan guguran lava sebanyak 11 kali dengan jarak luncur maksimum 1,6 kilometer diiringi aktivitas kegempaan erupsi, pada Jumat (8/11/2024).
Terbaru Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur memuntahkan abu vulkanik lebih kurang 9 kilometer ke udara dari puncak kawah gunung api itu atau 10 kilometer dari permukaan laut, Sabtu pagi.
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki tersebut diketahui jauh lebih besar setidaknya dibandingkan dengan empat erupsi yang terjadi Jumat (8/11/2024) pada pukul 12.00-18.00 Wita.
Untuk itu, Wafid memastikan bahwa para petugas vulkanologi akan menjadi garda terdepan yang selalu siap siaga tidak hanya mengamati tapi mengidentifikasi secara penuh setiap aktivitas gunung api tersebut selama 24 jam sebagaimana yang sudah dilakukan selama ini.
Ia juga berkomitmen, hasil pengamatan tersebut dapat disiarkan secara cepat dan tepat kepada masyarakat sehingga terhindar dari risiko dampak kerusakan maupun korban jiwa akibat aktivitas vulkanis gunung berapi.
Masyarakat bisa mendapatkan informasi perkembangan kondisi gunung api lengkap dengan hasil analisis rekomendasinya itu dengan cara mengakses aplikasi Magma Indonesia, berbagai kanal media sosial @pvmbg_, @kabargeologi, atau mendatangi langsung pos pengamatan gunung api yang ada di setiap daerah di Indonesia.
Baca Juga: Pesan Prabowo untuk Gibran dan Kabinet Sebelum ke Luar Negeri: Jangan Ada Dendam Dalam Bekerja
"Kami sebagai yang diamanatkan untuk menjadi walidata dalam bidang ini, kami terbuka untuk bekerja sama dengan semua pihak tentu untuk menjamin keselamatan masyarakat yang menjadi fokusnya," kata dia.