PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) telah berkontribusi dalam menyumbangkan 3,2 juta kilogram carbon offset. Kontribusi tersebut merupakan hasil dari program PLAN & PLANT, dimana Generali Indonesia akan menanamkan 1 pohon mangrove untuk setiap 1 polis yang dibeli nasabah selama periode program.
CEO Generali Indonesia, Edy Tuhirman mengungkapkan sejak diluncurkan pada pertengahan tahun 2023 lalu, program ini telah mendapatkan antusiasme nasabah dan tenaga pemasar Generali Indonesia, yang menghasilkan penanaman sebanyak lebih dari 10.000 pohon mangrove di wilayah UNESCO Global Geopark Ciletuh, Sukabumi, Jawa Barat.
Baca Juga: Generali Indonesia Proteksi 5.000 Pelari LPS Monas Half Marathon 2024
“Dalam menjalankan komitmen Sustainability, Generali memiliki empat peran besar, yakni responsible investor, responsible insurer, responible employer, dan responsible corporate citizen, dimana dari setiap perannya Generali memiliki strategi dan program tersendiri yang bertujuan untuk terus mewujudkan masa depan yang lebih berkelanjutan dari berbagai sisi, baik ekonomi, sosial dan lingkungan," urainya dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (10/7/2024).
Lebih lanjut, ia mengatakan dalam pelaksanaan strategi keberlanjutan, Generali Indonesia percaya bahwa semakin banyak yang terlibat akan semakin besar dampak yang dihasilkan, "untuk itulah kami melibatkan para pemangku kepentingan atau stakeholders termasuk karyawan, tenaga pemasar dan mitra bisnis, serta masyarakat umum.” tambahnya.
Selain itu, melalui program PLAN & PLANT, Generali Indonesia tidak hanya memberikan perlindungan nasabah dan keluarga untuk keamanan finansial, tapi juga melibatkan mereka untuk bersama-sama mempersiapkan masa depan bumi yang lebih baik untuk generasi penerus guna keberlangsungan kehidupan manusia dan lingkungan.
Bahkan, pada awal Mei 2024 lalu, Generali Indonesia juga mendukung program serupa yakni penanaman mangrove yang baru saja dilakukan oleh Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) dan perusahaan-perusahaan asuransi jiwa lainnya di Indonesia.
Tanaman mangrove dipilih karena secara umum berfungsi sebagai paru-paru dunia, sumber ekonomi, habitat flora dan fauna, hingga pengendali bencana.
Namun sayangnya kondisi mangrove di Indonesia tidak lepas dari tekanan deforestasi dimana lebih dari 50% hutan mangrove di Indonesia hilang selama 30 tahun terakhir, yang menjadikan Indonesia memiliki laju kerusakan hutan mangrove tercepat di dunia dan tercatat, ekosistem tanaman mangrove seluas 637.000 hektar dalam kondisi kritis.
Melihat besarnya keterlibatan dan dampak yang dihasilkan, program PLAN & PLANT ini masih terus berlanjut di tahun 2024, mengingat kondisi Indonesia yang cukup mengkhawatirkan karena termasuk dalam daftar 10 negara penghasil emisi karbon terbesar di dunia dan mencatat peningkatan polusi karbon di sepanjang tahun 2022 sebesar 18,3% dari tahun sebelumnya.
Selain program PLAN & PLANT, upaya Generali Indonesia untuk berkontribusi mengurangi carbon offset juga dilakukan melalui kerjasama dengan DUITIN.
Generali Indonesia juga telah mengusung berbagai inisiatif terkait keberlanjutan dalam menjalankan empat tanggung jawabnya.
Sebagai responsible investor, Generali Indonesia mengalokasikan investasi ke perusahaan yang memenuhi kriteria environment, social dan governance atau ESG, sebagai responsible insurer, Generali Indonesia melakukan banyak digitalisasi untuk meminimalisir penggunaan kertas.
Dalam peran ketiga sebagai responsible employer, Generali Indonesia memastikan inklusi dan saling menghargai keberagaman dalam menjalankan komitmen diversity, equity, dan inclusion (DEI). Sedangkan sebagai responsible citizen, Generali Indonesia terus menjalankan gerakan The Human Safety Net untuk membuka potensi masyarakat rentan agar mereka dapat mengubah kehidupan keluarga dan komunitas mereka di masa mendatang.