PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) agresif melakukan ekspansi bisnis di pasar global. Ekspansi bisnis global ditandai dengan dimulainya operasional Transko Moloko di perairan Malaysia.

Penyewaan kapal ditandai dengan ditandatanganinya perjanjian sewa kapal berdasarkan waktu atau Time Charter Party for Offshore Service Vessel antara Direktur Pemasaran PTK, Andy Arvianto, dan Managing Director Harvester Offshore Sdn Bhd, Jalaludin Zamirdin, di Kuala Lumpur, Malaysia (17/05).

Baca Juga: Pembayaran Dana Kompensasi 2023 Tuntas, Pertamina Apresiasi Dukungan Pemerintah

Penandatanganan ini disaksikan dan dihadiri oleh Direktur Utama PTK, I Ketut Laba; Direktur Gas, Petrokimia, & Bisnis Baru PT Pertamina Internasional Shipping, Arief Sukmara; dan Country Manager PT Pertamina Malaysia EP, Eva Fadlila. I Ketut Laba menjelaskan bahwa pengoperasian Transko Moloko merupakan langkah strategis dan juga milestone penting bagi PTK dalam mewujudkan visi perusahaan menjadi pemain global.

"Kerja sama yang dilakukan menandakan bahwa kualitas armada yang dimiliki oleh PTK sebagai perusahaan penyedia kapal support untuk offshore, marine services Indonesia memenuhi standar internasional, mampu bersaing dan dapat diterima oleh market global. Ke depan, kami juga akan makin agresif untuk mengincar berbagai peluang bisnis global lainnya, termasuk berkolaborasi dengan PT Pertamina Malaysia EP, afiliasi Pertamina Group yang sudah establish di Malaysia," ujar I Ketut Laba, dikutip Jumat (24/5/2024).

Transko Moloko merupakan salah satu jenis kapal Anchor Handling Tug Supply (AHTS) milik PTK yang dibuat pada tahun 2014 dengan Bollar Pull sebesar 65 Ton dan Cargo Desk Space sebesar 400 m2. Transko Moloko berfungsi sebagai kapal support terutama untuk kegiatan hulu Migas, termasuk untuk Anchor Handling, Towing Rig & Accomodation Work Barge, Running Cargo, Passenger Accomodation, Suppy Fuel/Mud and Barite/FW/Cement.

Kapal ini juga dilengkapi dengan alat bantu untuk panduan kapal saat memasuki dan meninggalkan dermaga di perairan tertentu khususnya untuk kapal dengan panjang lebih 30 meter. Sebelum beroperasi di Malaysia, Transko Moloko telah beroperasi dan berpengalaman melayani kegiatan upstream sejenis di Indonesia.

Managing Director Harvester, Jalaludin Zamirdin, menyambut kerja sama yang terjalin antara dua perusahaan ini. "Kami menyambut baik kerja sama lintas negara ini. Kami harapkan kerja sama ini merupakan pintu masuk bagi kedua perusahaan untuk bisa bekerja sama di peluang lainnya," ujarnya.

Kerja sama ini juga diharapkan dapat memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Malaysia serta meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan marine logistics di Asia Pasifik. Selanjutnya, PTK mengaku akan terus mempersiapkan armada lainnya untuk berekpansi.