Yong Yih Ming selaku COO IHH SG sekaligus CEO Mount Elizabeth Hospitals menjelaskan strategi memperkuat layanan regional. Ia menyampaikan bahwa sistem komunikasi medis lintas negara yang lebih cepat dan akurat menjadi kunci keberhasilan tindakan medis berisiko tinggi. Selain itu, Ia juga menegaskan bahwa IHH terus membangun jaringan dokter spesialis internasional agar pasien mendapat keputusan medis tepat waktu dan berbasis data klinis.

“Setengah dari pasien internasional kami berasal dari Indonesia,” ujar Yong Yih Ming. “Kami memprioritaskan percepatan proses perawatan. Pasien tidak perlu menunggu lama untuk diagnosis dan tindakan lanjutan karena tim dokter bekerja terpadu. Akses rekam medis dan sistem rujukan digital membantu pasien memahami kondisi dengan jelas. Pendekatan ini meningkatkan tingkat kesembuhan dan pengalaman layanan.”

Peningkatan pengalaman pasien menjadi bagian penting dari revitalisasi. Rumah sakit memperbanyak kamar privat dan menambah fasilitas kenyamanan. IHH menerapkan sistem digital LizWorld untuk menyederhanakan tugas administratif perawatan. IHH juga menghadirkan LizFinder berbasis aplikasi untuk membantu pengunjung dan pasien rawat jalan bernavigasi di rumah sakit. 

Sherrie Lim selaku CEO Mount Elizabeth Novena Hospital menyampaikan bahwa Mount Elizabeth Novena mengembangkan model layanan terintegrasi untuk keluarga Indonesia. “Pasien mendapat pendampingan intensif dari tim medis dan staf layanan internasional sejak tahap persiapan keberangkatan. Kami juga mengutamakan keamanan, hasil yang terukur, dan pengalaman yang manusiawi. Dukungan ini membantu keluarga menjalani proses perawatan dengan nyaman” kata Sherrie Lim.

Pengalaman pemulihan turut disampaikan oleh Hariara Tambunan eks pasien dari Indonesia. “Saya pertama kali dirawat di Mount Elizabeth pada tahun 1994. Saat itu saya sakit cukup lama dan tidak pernah sembuh. Saya berobat ke UGB Mount Elizabeth, dapat obat, dan beberapa hari kemudian saya pulih. Pengalaman itu membuat saya percaya pada rumah sakit ini.”

Ia menerangkan bahwa ia kembali menjalani perawatan besar setelah kecelakaan pada 20 September 2023. Kondisinya kritis. Tulang wajah patah, organ dalam bergeser, dan mengalami pendarahan hebat sampai membutuhkan sepuluh kantong darah. Tekanan darah pun hanya 64 per 40 dan saturasi turun sampai 80 persen.

“Saya diterbangkan ke Singapura dengan pesawat medis. Begitu tiba malam hari, lima dokter sudah menunggu dan langsung melakukan CT scan seluruh tubuh. Mereka memutuskan operasi segera dilakukan malam itu juga. Operasi berlangsung sekitar tiga jam dan saya sadar setelahnya.”

“Penanganan cepat itu menyelamatkan hidup saya. Saya melihat langsung bagaimana tim dokter bekerja terkoordinasi dan sigap mengambil keputusan” jelas Hariara.

IHH Healthcare Singapore menargetkan peningkatan kunjungan pasien Indonesia melalui perluasan layanan dan kolaborasi rumah sakit rujukan di berbagai kota. Jaringan rumah sakit ini juga memperkuat edukasi kesehatan preventif bagi masyarakat Indonesia. Langkah ini diharapkan memudahkan keluarga memperoleh layanan medis tepat waktu dan meningkatkan peluang keberhasilan perawatan.