Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mulai memang strategi untuk bersih-bersih seluruh BUMN dan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) dari pejabat korup.
Komitmen Erick memberangus korupsi di dua lembaga itu disampaikan ketika dirinya menyambangi markas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Selasa (29/4/2025).
Baca Juga: Jika Semua Orang Termotivasi untuk Berbagi, Maka Bumi Dihujani Cinta
Kedatangan Erick membahas strategi pencegahan korupsi di dua lembaga itu bersama KPK. Pertemuan ini juga menjadi bagian dari tindak lanjut revisi UU BUMN yang menjadi dasar hukum pembentukan Danantara.
"Kita tidak bisa menghapus sepenuhnya korupsi, tetapi bisa menekannya dengan sistem yang baik dan kepemimpinan yang kuat," kata Erick dilansir Rabu (30/4/2025).
Erick mengatakan, sekarang ini pihaknya tengah menggodok sebuah kerja sama bersama KPK untuk melakukan pencegahan korupsi dengan meningkatkan pengawasan.
Erick melanjutkan pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari agenda townhall Danantara, yaitu Presiden Prabowo memberikan arahan tegas agar pola kerja lama dibenahi untuk menghadapi tantangan ekonomi global.
"Value creation ke depan harus lebih tinggi. Kita harus membangun sistem yang efisien demi masa depan anak cucu," tuturnya.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua KPK Johanis Tanak mengatakan, pihaknya menyambut baik hal itu, dia mengatakan kerja sama tersebut jelas membuat pengelolaan keuangan negara menjadi lebih efektif.
Baca Juga: Menteri Erick Serahkan 47 Aset BUMN ke Danantara Apa Alasannya?
"KPK siap mendukung penuh kegiatan Kementerian BUMN dan Danantara agar keuangan negara dikelola secara bersih dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat," kata Johanis Tanak.