Erryl  berharap seluruh elemen masyarakat agar tidak ada lagi kontrakdiktif atas usulan gelar pahlawan bagi Soeharto.

Dia juga mengajak masyarakat Indonesia menghormati proses yang sedang berjalan di Kemensos, agar keputusan pemberian gelar pahlawan bagi Soeharto tidak mendapat tekanan dari kepentingan-kepentingan asing yang menginginkan agar Soeharto tidak mendapatkan gelar Pahlawan.

"Saya berharap masyarakat tidak lagi kontradiktif dan menghormati proses yang sedang berjalan di Kemensos RI. Supaya tidak ada kepentingan apapun yang menolak Pak Harto sebagai pahlawan nasional," tutupnya. 

Baca Juga: Dorong Pemerintah Jadikan Soeharto Pahlawan Nasional, Golkar: Beliau Membawa Kemajuan Besar bagi Bangsa

Untuk diketahui, Erryl  merupakan salah satu sosok yang berani mengungkap kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat saat masih menjabat Direktur Pelanggaran HAM Berat Kejaksaan Agung.

Saat itu, salah satu yang dituntaskan mengenai kasus pelanggaran HAM berat adalah kasus di Paniai, Provinsi Papua, yang berhasil disidangkan sampai keluarnya ketetapan hukum di pengadilan.