Sosok di Balik Program Swadaya Gojek
Sejak bergabung dengan Gojek, sosok Monica Oudang saat erat dengan program-program kesejahteraan para mitra driver Gojek yang diberi nama program Swadaya.
Dikutip dari Swa, di Gojek, Monica mengatakan, sudah banyak program Swadaya yang diluncurkan untuk membantu para mitra Gojek meningkatkan kesejahteraannya. Seperti, program cicilan sepeda motor murah, asuransi, kegiatan Arisan Mapan, serta KPR bersubsidi dengan cicilan terjangkau.
Khusus untuk Program Swadaya KPR Subsidi, program ini menjadi bukti bahwa Gojek tidak hanya menyediakan layanan transportasi, tetapi juga turut serta dalam meningkatkan kesejahteraan mitra driver dan masyarakat luas.
Program ini pun menjadi inspirasi bagi anak muda di Indonesia untuk terus berusaha mewujudkan impian memiliki rumah, terlepas dari tantangan yang ada.
Dalam sebuah kesempatan, Monica Oudang pernah berbicara tentang strategi pengelolaan karyawan Gojek atau “GoTroops” dalam sebuah event yang diadakan Talenta, sebagaimana diberitakan Swa.
Seperti perusahaan lainnya yang memiliki karyawan besar, kata dia, tantangan HR Gojek adalah turnover yang dapat berdampak pada penurunan produktivitas perusahaan.
Karena itu, lanjut dia, Gojek berusaha untuk mempertahankan SDM, terutama mereka yang termasuk kategori “karyawan bintang” atau top talent yang punya kinerja bagus dan kontribusi tinggi terhadap perusahaan.
Lebih lanjut, Monica pun membeberkan tiga strategi menaikkan engagement dan mempertahankan karyawan terbaik Gojek, yaitu apresiasi, personal growth, dan purpose.
Baca Juga: Mengenal Sosok Caroline Riady, Bos Siloam Group yang Pernah Jadi Guru SD
Tips Sukses
Sebagai salah satu woman leader, Monica menegaskan, budaya di Gojek dan GoTo Group sendiri tak mengkotak-kotakan individu ke dalam bias gender, tetapi kepada kemampuan dan passion yang dimiliki untuk menciptakan dampak yang lebih besar.
Wanita asal Surabaya ini pun lantas memberikan tips agar kaum hawa makin tertarik masuk ke dunia digital dan siap diserap oleh berbagai industri.
“Terus belajar, manfaatkan kesempatan belajar (termasuk dari) online learning untuk mengembangkan diri kita, karena keterampilan digital sangat dibutuhkan di abad ini,” tutur Monica.
Kemudian, Monica pun memberikan pesan untuk seluruh wanita di Indonesia agar bisa meraih kesuksesan sendiri. Menurutnya, perempuan bisa sukses jika ia berhenti mengkritik dirinya sendiri.
Tak bisa dipungkiri, di dunia yang sudah modern ini, kata dia, perempuan masih memiliki stigma harus di rumah dan menjadi ibu rumah tangga. Menurut Monica, ketika perempuan tersebut bekerja, ia tak hanya dituntut bekerja dengan prima, tetapi keluarganya pun harus menerima perhatian yang besar.
“Stigma masyarakat ini tak jarang membuat perempuan punya standar tinggi terhadap dirinya sendiri. Padahal dengan melepaskan diri dari kritik berlebihan, perempuan bisa mencapai hasil maksimal,” tandasnya, dikutip dari womantalk.
Baca Juga: Jadi Presdir Perempuan Pertama yang Mengelola SPBU bp-AKR, Seperti Apa Sosok Vanda Laura?