Dewasa ini, pemimpin bisnis tak selalu identik dengan pria. Pasalnya, ada banyak sekali pemimpin bisnis dari kalangan wanita yang bisa menjadi sosok inspiratif. Contohnya saja, Monica Oudang.
Monica Oudang adalah seorang Chief Human Resources Officer di Gojek dan juga seorang founder perusahaan yang bergerak di bidang recruiter dan Human Resources (HR) consultant bernama Staff Search.
Pengalamannya dari tahun 2008 dalam bidang sumber daya manusia tidak perlu diragukan lagi, berbagai program telah dia ciptakan untuk membantu dan mengembangkan diri bagi para karyawannya yang berjumlah ratusan ribu.
Sebelum mendirikan usaha sendiri dan bergabung di Gojek, ia pernah juga mencicipi karier profesional sebagai Marketing & Communication Manager di Global TV.
Lantas, seperti apa sosok Monica Oudang lebih jauh? Berikat Olenka ulas sebagaimana dikutip dari berbagai sumber, Senin (10/3/2025).
Jejak Karier
Monica memiliki latar belakang pendidikan finance. Ia mengantongi gelar bisnis dan hukum internasional dari Boston University, Amerika Serikat. Męski begitu, ia menemukan ketertarikan lebih pada hubungan komunikasi perorangan. Sempat menjadi marketing manager di sebuah televisi swasta, Monica akhirnya terjun ke dunia startup yang dinamis. Seperti apa perjalannya?
Monica memulai kariernya di dunia perbankan sebagai seorang investment banker. Namun, dalam perjalanan kariernya, Monica justru tersadar bahwa dirinya tidak menyukai dunia finansial.
Senang bersosialisasi dengan banyak kalangan, Monica merasa marketing adalah passion-nya. Ia pun memutuskan untuk mengambil gelar master di bidang marketing.
Usai merampungkan pendidikannya, Monica yang telah menetap di AS selama 10 tahun kembali ke Tanah Air dan bekerja sebagai Marketing & Communication Manager untuk sebuah stasiun TV swasta baru.
Singkat cerita, ia berhenti bekerja agar dapat fokus merawat kedua anaknya. Tapi Monica rupanya tak betah berlama-lama menganggur. Ia ingin tetap bekerja dengan catatan tanpa mengobarkan banyak waktunya bersama keluarga. Dan, pilihan terakhirnya adalah mendirikan perusahaan sendiri.
Ketertarikannya pada manusia - berinteraksi, memahami, dan bekerja dengan banyak orang - membuat Monica memutuskan untuk mendirikan perusahaan sendiri di bidang tersebut dan mempelajari semuanya secara otodidak.
Lewat perusahaan yang dirintisnya tersebut, akhirnya mempertemukan Monica dengan Nadiem Makarim, pendiri Go-Jek. Saat itu, Nadiem Makarim sendiri banyak menggunakan jasa perusahaan Monica untuk melakukan rekrutmen di Gojek.
Tak lama berselang, tepatnya tahun 2014, Nadiem mengajak Monica untuk bergabung dengan Go-Jek. Namun, saat itu Monica mengaku ragu dengan reputasi Go-Jek sebagai perusahaan start-up. Ia pun sempat menolak beberapa kali tawaran Nadiem.
Setelah setahun membantu Nadiem secara informal dalam merekrut para Go-Troops, ia resmi bergabung dengan Go-Jek pada 2015 saat aplikasinya diluncurkan.
Perjalanan karier Monica Oudang di dunia recruitment dan Human Resources (HR) bukanlah sesuatu yang instan. Bertahun-tahun ia membangun pengalaman, menghadapi berbagai tantangan, dan terus belajar untuk memahami dinamika dunia kerja yang terus berkembang.
Kini, selain menjabat sebagai Founder People of Manuka (StaffSearch) dan Former CHRO Gojek, Monica juga memegang jabatan sebagai Chairperson GoTo Impact Foundation (GIF), CHRO GoTo Group, serta Co-Founder Atma.
Pada tahun 2021, Monica pun mengambil tantangan baru sebagai Chairperson Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB). YABB sendiri merupakan organisasi nirlaba yang didirikan GoTo.
Monica mengaku, jika tawaran untuk memimpin YABB mengingatkannya pada titik awal ketika pertama kali bergabung dengan Gojek.
Ia pun mengaku selalu tergugah dengan tujuan lebih besar saat mengambil pekerjaan yang dampaknya bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga orang lain.
"Tantangannya berbeda sebelumnya I really enjoyed it karena berhubungan dengan orang, begitu juga dengan yang sekarang. Tapi the impact i wanna create is different. Purpose-nya sama helping people dan helping people finding their purpose and their potential,” tutur Monica, dikutip dari Wolipop.
Baca Juga: Mengenal Suci Hendrina, Salah Satu Sosok Penting di Balik Program CSR ParagonCorp
Sosok di Balik Program Swadaya Gojek
Sejak bergabung dengan Gojek, sosok Monica Oudang saat erat dengan program-program kesejahteraan para mitra driver Gojek yang diberi nama program Swadaya.
Dikutip dari Swa, di Gojek, Monica mengatakan, sudah banyak program Swadaya yang diluncurkan untuk membantu para mitra Gojek meningkatkan kesejahteraannya. Seperti, program cicilan sepeda motor murah, asuransi, kegiatan Arisan Mapan, serta KPR bersubsidi dengan cicilan terjangkau.
Khusus untuk Program Swadaya KPR Subsidi, program ini menjadi bukti bahwa Gojek tidak hanya menyediakan layanan transportasi, tetapi juga turut serta dalam meningkatkan kesejahteraan mitra driver dan masyarakat luas.
Program ini pun menjadi inspirasi bagi anak muda di Indonesia untuk terus berusaha mewujudkan impian memiliki rumah, terlepas dari tantangan yang ada.
Dalam sebuah kesempatan, Monica Oudang pernah berbicara tentang strategi pengelolaan karyawan Gojek atau “GoTroops” dalam sebuah event yang diadakan Talenta, sebagaimana diberitakan Swa.
Seperti perusahaan lainnya yang memiliki karyawan besar, kata dia, tantangan HR Gojek adalah turnover yang dapat berdampak pada penurunan produktivitas perusahaan.
Karena itu, lanjut dia, Gojek berusaha untuk mempertahankan SDM, terutama mereka yang termasuk kategori “karyawan bintang” atau top talent yang punya kinerja bagus dan kontribusi tinggi terhadap perusahaan.
Lebih lanjut, Monica pun membeberkan tiga strategi menaikkan engagement dan mempertahankan karyawan terbaik Gojek, yaitu apresiasi, personal growth, dan purpose.
Baca Juga: Mengenal Sosok Caroline Riady, Bos Siloam Group yang Pernah Jadi Guru SD
Tips Sukses
Sebagai salah satu woman leader, Monica menegaskan, budaya di Gojek dan GoTo Group sendiri tak mengkotak-kotakan individu ke dalam bias gender, tetapi kepada kemampuan dan passion yang dimiliki untuk menciptakan dampak yang lebih besar.
Wanita asal Surabaya ini pun lantas memberikan tips agar kaum hawa makin tertarik masuk ke dunia digital dan siap diserap oleh berbagai industri.
“Terus belajar, manfaatkan kesempatan belajar (termasuk dari) online learning untuk mengembangkan diri kita, karena keterampilan digital sangat dibutuhkan di abad ini,” tutur Monica.
Kemudian, Monica pun memberikan pesan untuk seluruh wanita di Indonesia agar bisa meraih kesuksesan sendiri. Menurutnya, perempuan bisa sukses jika ia berhenti mengkritik dirinya sendiri.
Tak bisa dipungkiri, di dunia yang sudah modern ini, kata dia, perempuan masih memiliki stigma harus di rumah dan menjadi ibu rumah tangga. Menurut Monica, ketika perempuan tersebut bekerja, ia tak hanya dituntut bekerja dengan prima, tetapi keluarganya pun harus menerima perhatian yang besar.
“Stigma masyarakat ini tak jarang membuat perempuan punya standar tinggi terhadap dirinya sendiri. Padahal dengan melepaskan diri dari kritik berlebihan, perempuan bisa mencapai hasil maksimal,” tandasnya, dikutip dari womantalk.
Baca Juga: Jadi Presdir Perempuan Pertama yang Mengelola SPBU bp-AKR, Seperti Apa Sosok Vanda Laura?