Ada banyak keluarga konglomerat di Tanah Air yang populer karena memiliki kekayaan fantastis, di antaranya adalah keluarga Lippo Group. Secara perlahan kini mulai terlihat grup konglomerat tersebut mulai mengalihkan kepemimpinan kepada generasi kedua dan ketiga. Dengan kata lain, pewaris bisnis beralih kepada anak dan cucunya.
Beberapa figur muda pewaris bisnis perusahaan milik konglomerat Lippo Group juga mulai tampil ke publik. Bahkan beberapa di antaranya sudah mulai memegang posisi strategis dalam perusahaan, salah satunya adalah Caroline Riady.
Caroline Riady adalah CEO Siloam Hospitals Group, jaringan rumah sakit swasta terkemuka di Indonesia. Caroline merupakan generasi ketiga dari keluarga Riady, cucu dari pendiri Lippo Group, Mochtar Riady, dan putri dari CEO Lippo Group James Riady dan Aileen Hambali.
Bisa menduduki posisi tinggi di jaringan bisnis rumah sakit swasta, nyatanya Caroline Riady tak pernah memiliki cita-cita tersebut. Ia justru memiliki ketertarikan di dunia pendidikan.
Caroline sendiri memulai perjalanan karier profesionalnya diSiloam Hospitals sejak tahun 2010 dengan menjadi CEO Siloam Hospital Kebon Jeruk Jakarta Barat. Tapak kariernya terus naik hingga kini ia menduduki jabatan sebagai CEO Siloam Hospitals Group hingga Sekarang.
Lantas, seperti apa sosok Caroline Riady dan seperti apa kiprahnya sebagai women leader Indonesia? Seperti dilansir dari berbagai sumber, berikut OIenka ulas kisahnya.
Latar Belakang
Caroline lahir dari pasangan James Riady dan Aileen Hambali pada 11 Desember 1983. Ia memiliki 3 saudara kandung, yaitu John Riady, Stephanie Riady, Henry Riady.
Sebagai generasi ketiga Lippo Group, Caroline diriwayatkan menikah dengan konglomerat Soeharto Djojonegoro yang merupakan petinggi Orang Tua Group.
Sosok Soeharto sendiri adalah putra sulung dari Hamid Djojonegoro, sekaligus cucu dari pendiri bisnis Orang Tua Group, Chandra Djojonegoro alias Chu Sam Yak.
Melansir kanal YouTube Entitree, Soeharto Djojonegoro juga disebut sebagai Direktur PT HD Corpora, sebuah perusahaan finansial yang memiliki banyak saham. Dari pernikahannya, Caroline dan Soeharto pun dikaruniai 4 orang anak.
Meskipun lahir dari keluarga yang memiliki basis bisnis, Caroline panya memiliki minat yang begitu besar di bidang pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari jurusan yang diambilnya semasa kuliah.
Ia mengambil bidang Elementary Education and Psychology sewaktu kuliah di Wheaton College di Wheaton, Illinois, Amerika Serikat pada 2004 lalu. Dari pendidikannya itu, Caroline Riady memperoleh gelar Bachelor of Arts (BA).
Gelar Bachelor of Arts (BA) ini, sebagaimana dilansir dari Wheaton College, merupakan gelar yang diberikan kepada mahasiswa lulusan di berbagai jurusan humaniora yang lebih luas, termasuk seni, desain, teologi, antropologi, komunikasi, bahasa, hingga pendidikan. Gelar BA tidak hanya disematkan kepada para lulusan seni.
Awal Karier Jadi Tenaga Pendidik
Awal karier Caroline tidak langsung terjun ke dalam bisnis keluarganya di perusahaan konglomerasi Lippo Group. Usai lulus dari Wheaton College, Caroline bahkan memutuskan untuk langsung terjun menjadi guru di Lincoln Elementary School District 200, Amerika Serikat.
Selama dua tahun mengajar, mulai dari 2004 hingga 2006, Caroline akhirnya memutuskan untuk pulang ke Indonesia dan menjadi dosen di Universitas Pelita Harapan (UPH) yang didirikan oleh sang Ayah pada 1994.
Lalu, bermula dari ketidakpuasan atas layanan RS di Indonesia, Caroline pun banting setir berkarier di dunia kesehatan. Awalnya, Caroline mengaku bahwa ia tidak pernah terbesit sedikitpun untuk terjun ke dunia bisnis rumah sakit. Akan tetapi, selama menjadi pasien di RS Siloam, dia merasa banyak sekali layanannya yang tidak memuaskan. Bahkan, tak jarang ia melakukan komplain.
Saat ditantang sang Ayah untuk melakukan perubahan terhadap layanan RS Siloam, tentu itu bukanlah hal mudah. Sebab, saat itu Caroline masih mengambil S2 pendidikan.Namun, dengan tekadnya, dia pun memberanikan diri untuk mengambil tanggung jawab tersebut.
Caroline sendiri memulai perjalanan karier profesionalnya diSiloam Hospitals sejak tahun 2010 dengan menjadi CEO Siloam Hospital Kebon Jeruk Jakarta Barat. Kemudian, pada tahun 2012, dia mulai menjabat sebagai Direktur Eksekutif Siloam Hospitals Kebon Jeruk.
Lalu pada Mei 2016, Caroline pun diangkat sebagai Managing Director of Operations, Productivity & Effectiveness Siloam Hospitals Group selama 6 bulan. Seiring waktu, ia pun kembali dipercaya untuk menjadi Wakil Presiden Direktur Siloam Hospitals Group.
Memasuki tahun 2019, Caroline pun dipercaya menjadi CEO Siloam Hospitals Group sampai saat ini. Dan dalam kapasitasnya saat ini, dia memimpin jaringan Siloam Hospitals dengan cabang rumah sakit dan 25 klinik. Caroline sendiri mengaku, awalnya berencana bekerja di Siloam hanya 8 bulan, namun takdir justru membuatnya bertahan hingga sekarang.
Baca Juga: Mengenal Sosok Elaine Low