Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Tenaga Kerja pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat, Hendra Kusuma Sumantri, menambahkan bahwa pemerintah provinsi berupaya mengatasi masalah ketenagakerjaan dengan meningkatkan keterampilan tenaga kerja, serta memperluas pelatihan dan penempatan kerja yang sesuai dengan kebutuhan industri. Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya pendirian Jabar Migrant Service Center (JMSC) untuk melindungi pekerja migran asal Jawa Barat.
Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Provinsi Banten, Agus Santoso Ega, menyatakan bahwa Provinsi Banten telah mengembangkan berbagai strategi untuk mengembangkan SDM di sektor industri melalui program vokasi link and match, teaching factory, serta sertifikasi tenaga kerja. "Kami juga menekankan pentingnya wirausaha baru, mental kerja yang kuat, dan pemanfaatan teknologi industri," kata Agus Ega.
Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari Konsorsium Jawa Barat dan Banten diantarnya Sekolah Vokasi IPB, Politeknik Negeri Bandung, Politeknik Manufaktur Bandung, Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik Negeri Media Kreatif, Politeknik Negeri Subang, Politeknik Negeri Indramayu, serta mitra industri dan pemerintah daerah.
Pada acara ini juga terdapat pameran inovasi diikuti oleh berbagai institusi pendidikan vokasi, diantaranya dari SMK Alqi Profesi Bogor, SMA Kimia Bogor (SMAKBO), SMK 31 Jakarta, SMK Negeri 1 Cileungsi, SMK School of Maker, LPK Royal Career Academy, SMK Plus Pelita Nusantara, SMK Wikrama Bogor, SMKN 4 Kota Bogor, Sekolah Vokasi IPB, Vokasi IBI Kesatuan, Sekolah Vokasi Universitas Pakuan (Unpak), serta Vokasional SLBN Bogor.
Acara juga dimeriahkan juga oleh Talent fair berupa fashion show dari beberapa SMK diantaranya SMKN 3 Cilegon, SMK Taruna Terpadu 2, SMKN 3 Bogor, SMK Adi Sanggoro, dan SMK Alqi Profesi Bogor. Pada sesi siang menghadirkan juga talkshow yang diisi mahasiswa-mahasiswi Voaksi membahas profesi dan pengembangan talenta dalam perjalanan karir generasi Z. (ASW)