4. Ghan Djoe Hiang
Hampir mirip dengan Dewi Kam, salah satu sosok perempuan terkaya di Indonesia ini juga jarang tampil ke publik. Ghan Djoe Hiang merupakan istri dari mendiang pendiri Baramulti Group, yakni Athanasius Tossin Suharya. Forbes di tahun 2022 menempatkan Ghan Djoe Hiang pada peringkat 41 orang terkaya di Indonesia dengan estimasi jumlah kekayaan sebesar US$1,07 miliar.
Perusahaan yang dimilikinya bergerak di bidang pertambangan dan perdagangan batu bara. Baramulti Group diketahui memiliki 11 konsesi batu bara di pulau Kalimantan dan Sumatera. Ghan Djoe Hiang juga memegang saham pengendali PT Wahana Sentosa Cemerlang, induk usaha PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP), sebuah perusahaan pertambangan batu bara.
Baca Juga: Deretan Perempuan yang Lanjutkan Bisnis Sang Ayah
5. Elaine Low
Elaine Low merupakan anak raja batu bara Low Tuck Kwong yang memiliki PT Bayan Resources Tbk (BYAN). Tahun lalu, Elaine mendapatkan hibah 22% kepemilikan saham Low Tuck Kwong di BYAN. Aktif menjadi direktur di belasan perusahaan, Elaine saat ini ikut bertanggung jawab atas pengembangan bisnis Bayan Resources.
Dia merupakan lulusan magister The Lee Kuan Yew School of Public Policy pada tahun 2014. Sejumlah perusahaan yang juga menjadi tanggung jawab Elaine, seperti PT Kariangau Power, PT Dermaga Perkasapratama, serta entitas BYAN di Singapura.
6. Melati Sarnita
Nama terakhir yang akan dibahas dalam kesempatan ini adalah Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum, Melati Sarnita. Jabatan itu resmi diembannya sejak Juni 2025 setelah sebelumnya menjadi Direktur Pengembangan Usaha Inalum. Posisi Direktur Pengembangan Usaha Inalum dijabat Melati sejak 16 Juni 2023.
Melati Sarnita menempuh pendidikan teknik metalurgi di Universitas Indonesia pada tahun 1999, serta studi magister di bidang Manajemen Strategis di Universitas Gadjah Mada pada 2007. Menunjukkan prestasi membanggakan, Melati pernah menjabat sebagai Direktur Komersial PT Perusahaan Gas Negara LNG Indonesia (2017-2019) dan Direktur Komersial PT Krakatau Steel (2020-2023).
Dia juga sempat menjabat sebagai Komisaris Utama PT Krakatau Bandar Samudera (2022), Komisaris PT Krakatau Baja Industri, Komisaris Utama PT KHI Pipe Industries (2021), Komisaris Utama PT Krakatau National Resources (2021), Komisaris Utama PT Krakatau Osaka Steel (2019), dan Pelaksana Tugas (Plt) Komisaris Utama PT Krakatau Daya Listrik (2019).
Dengan tanggung jawab barunya di perusahaan tambang dan pengolahan aluminium terbesar di Indonesia, Melati Sarnita membawa visi jangka panjang untuk memperkuat hilirisasi dan mengembangkan ekosistem industri berbasis logam strategis.