5. Djenar Maesa Ayu

Djenar Maesa Ayu, lebih dikenal dengan julukan "Nai," adalah seorang penulis, aktris, produser, dan sutradara asal Indonesia. Djenar Maesa Ayu memulai karier menulisnya sejak usia dini. Ia mulai menulis sambil belajar di Sekolah Dasar dan terus mengembangkan bakatnya dalam menulis cerita pendek. 

Dengan judul Lintah (2002), cerpennya itu telah dimuat di koran nasional seperti Kompas. Karya-karyanya sering kali mengeksplorasi tema-tema feminisme dan seksualitas, yang membuatnya dikenal sebagai salah satu penulis yang berani dan provokatif dalam sastra Indonesia.

Berikut beberapa karya terkenal Djenar: 

Novel

  • Nayla: Dirilis pada tahun 2005, novel ini merupakan debut novel Djenar Maesa Ayu. Novel ini mengeksplorasi tema-tema psikologis dan spiritualitas wanita.

Kumpulan Cerpen

  • Mereka Bilang, Saya Monyet: Dirilis pada tahun 2004, buku ini telah dicetak ulang sebanyak delapan kali dan dinobatkan sebagai salah satu buku terbaik Khatulistiwa Literary Award 2003. 

Baca Juga: 5 Rekomendasi Buku tentang Bisnis yang Wajib Dibaca Para Pengusaha

Sutradara/Penulis/Skenario

  • Mereka Bilang, Saya Monyet (Film): Debut film sutradara Djenar Maesa Ayu, film ini berbasis pada dua cerpen dari koleksi Lintah dan Melukis Jendela.

Selain menulis, Djenar aktif dalam dunia perfilman sebagai aktor dan sutradara. Ia telah membintangi berbagai film seperti Boneka dari Indiana, Anak-Anak Borobudur, Cinta Setaman, dan Purple Love.

Djenar Maesa Ayu adalah seorang tokoh penting dalam sastra modern Indonesia, terutama dalam konteks feminisme dan kritik sosial. Melalui karyanya yang berani dan provokatif, ia telah membantu melepaskan tabu-tabu sosial terkait gender dan seksualitas. 

6. Ratih Kumala

Ratih Kumala seorang penulis dan skenario asal Indonesia yang dikenal luas melalui karya-karyanya yang mengangkat tema sosial dan budaya. Ratih Kumala memulai karier menulisnya dengan menerbitkan novel pertamanya, Tabula Rasa, pada tahun 2004. Novel ini berhasil meraih penghargaan sebagai pemenang ketiga dalam Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta.

Baca Juga: 6 Rekomendasi Novel Karya Fyodor Dostoevsky, Sajikan Beragam Kisah yang Menggugah Jiwa

Beberapa karya terkenal Ratih Kumala meliputi:

  • Tabula Rasa (2004): Novel pertama yang mengantarkannya meraih penghargaan.
  • Genesis (2005): Novel kedua yang menunjukkan kemampuannya dalam merangkai cerita.
  • Larutan Senja (2006): Kumpulan cerpen yang memperlihatkan gaya penulisan yang puitis.

Selain menulis novel, Ratih juga aktif dalam dunia televisi. Ia pernah bergabung dengan tim penulis program Jalan Sesama, sebuah adaptasi dari Sesame Street untuk penonton Indonesia. Pengalamannya di televisi memberinya wawasan tentang cara menyampaikan cerita secara efektif kepada audiens.

Ratih Kumala adalah sosok penulis yang berbakat dan produktif dalam dunia sastra Indonesia. Melalui karya-karyanya, ia tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan wawasan mendalam tentang budaya dan masyarakat Indonesia. 

Dengan keberhasilan adaptasi novel Gadis Kretek menjadi serial Netflix, Ratih semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu penulis terkemuka di tanah air. Keberanian dan kreativitasnya dalam menulis menjadikannya inspirasi bagi banyak penulis muda di Indonesia.

Itu tadi sederet nama perempuan yang aktif di bidang sastra. Ada yang jadi idolamu gak?