Minum obat adalah cara yang sering dilakukan banyak orang untuk mengatasi berbagai penyakit yang muncul pada tubuh. Namun, kamu dianjurkan untuk tidak mengonsumsi obat bersamaan dengan makanan tertentu.

Sebabnya, selain bisa mengurangi efektivitas obat, makanan tertentu bisa menyebabkan efek samping berbahaya bila dikonsumsi bersamaan dengan obat. Karenanya, penting untuk kita mempertimbangkan bagaimana makanan akan berinteraksi dengan obatsebelum kamu menggabungkannya.

Dan, berikut adalah sejumlah makanan dan minuman yang harus kamu hindari saat mengonsumsi obat-obatan. Apa saja?

1. Jus buah

Salah satu minuman terburuk untuk diminum bersama obat mungkin adalah jus anggur karena dapat bereaksi buruk dengan hampir semua jenis obat.

Menurut Oman Medical Journal, jus anggur mengubah cara tubuh memetabolisme obat, yang memengaruhi kemampuan hati untuk bekerja dengan obat melalui sistem tubuh seseorang. Jus jeruk bali, statin, dan penghambat saluran kalsium merupakan campuran yang berpotensi berbahaya, dan dapat memengaruhi detak jantung dan tekanan darah yang menyebabkan gejala seperti sakit kepala dan pusing.

2. Brokoli, bayam, dan kangkung

Warfarin adalah obat untuk mencegah pembekuan darah, tetapi obat ini tidak bekerja dengan baik jika sayuran tertentu seperti brokoli, kubis brussel, kangkung, peterseli, bayam, yang mengandung banyak vitamin K dimakan dalam jumlah besar atau terjadi perubahan mendadak dalam jumlah sayuran yang dimakan. Hal tersebut dapat mengganggu efektivitas dan keamanan terapi warfarin.

Baca Juga: 5 Jenis Makanan yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Bersama dengan Kopi, Bisa Picu Masalah Kesehatan!

3. Jus cranberry

Jus cranberry dapat berinteraksi dengan warfarin, yang berpotensi menyebabkan peningkatan kadar INR (ukuran pembekuan darah) tanpa menyebabkan pendarahan, terutama pada pasien lanjut usia.

Penelitian menunjukkan bahwa senyawa dalam jus cranberry dapat mengganggu enzim (CYP2C9) yang bertanggung jawab untuk memecah warfarin, yang memengaruhi efektivitasnya. Namun, tidak jelas apakah jus cranberry saja yang menyebabkan peningkatan ini.

Selain itu, mengonsumsi sayuran hijau berdaun dengan warfarin dapat mengurangi efek pengencer darahnya, sehingga meningkatkan risiko pembekuan darah.

4. Keju dan anggur merah

Makanan yang mengandung banyak tyramine seperti keju tua, anggur merah, pisang matang, dan salami dapat memicu lonjakan tekanan darah yang berbahaya, yang dikenal sebagai "reaksi keju," pada pasien yang mengonsumsi MAOI (penghambat monoamine oksidase), yang digunakan untuk mengobati depresi.

Hal ini terjadi karena MAOI memblokir enzim yang memecah tyramine, sehingga memungkinkannya mencapai aliran darah dan menyebabkan krisis hipertensi. Namun, formulasi MAOI transdermal yang lebih baru dapat mengurangi risiko ini sekaligus tetap efektif untuk depresi yang resistan terhadap pengobatan.

5. Kopi

Kopi, minuman yang kaya kafein, dapat berinteraksi secara signifikan dengan bronkodilator seperti teofilin. Karena kopi dan teofilin mengandung xantin, mengonsumsi kopi dalam jumlah banyak saat mengonsumsi teofilin meningkatkan risiko toksisitas obat, yang menyebabkan efek samping seperti mual, muntah, sakit kepala, dan mudah tersinggung.

Selain itu, kedua zat tersebut menstimulasi sistem saraf pusat, yang berpotensi memperkuat efeknya. Pasien juga disarankan untuk menghindari makanan dan minuman lain yang mengandung kafein, serta jus jeruk bali, yang meningkatkan bioavailabilitas teofilin, yang selanjutnya meningkatkan risiko efek samping. Pemantauan kadar teofilin sangat penting bagi pasien yang mengonsumsi kopi secara teratur.

Baca Juga: Awas, Ini 10 Makanan Penyebab Kanker yang Harus Dihindari dan Sebaiknya Tidak Dikonsumsi