Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani sawit, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Abdul Kharis Almasyhari, mendorong penguatan dan percepatan Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).

Pernyataan ini disampaikan dalam webinar bertajuk "Nasib Peremajaan Sawit Rakyat: PSN yang Terkendala", yang diselenggarakan oleh Center for Indonesian Reform (CIR) bekerja sama dengan ASASI pada Sabtu (01/02/2025), kemarin.

Abdul Kharis mengapresiasi upaya pemerintah dalam menjalankan PSR sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang bertujuan meningkatkan produktivitas serta kesejahteraan petani sawit skala kecil. Namun, ia menyoroti sejumlah tantangan yang masih menghambat efektivitas program ini.

Baca Juga: BPDP Umumkan Penyaluran Dana Peremajaan Sawit Rakyat Dilanjutkan

“PSR memiliki peran strategis dalam meningkatkan hasil perkebunan sawit rakyat. Namun, masih ada kendala seperti lambatnya pencairan dana, regulasi yang belum optimal, serta kurangnya pendampingan teknis bagi petani yang perlu segera diselesaikan,” ujar Kharis.

Data terbaru dari Kementerian Pertanian menunjukkan bahwa hingga akhir 2023, realisasi PSR telah mencapai sekitar 300.000 hektare dari target 540.000 hektare untuk periode 2020-2024. Untuk mendukung kelancaran program ini, pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp5 triliun pada tahun 2024. Setiap petani yang terdaftar dalam program ini berhak menerima bantuan dana hibah sebesar Rp30 juta per hektare, sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian No. 03 Tahun 2022. Dana tersebut dialokasikan untuk pembongkaran kebun tua, pengadaan bibit, pupuk, pestisida, serta pemeliharaan tanaman hingga usia tiga tahun.

Abdul Kharis menekankan pentingnya mempercepat pencairan dana hibah agar petani dapat segera memanfaatkannya. Selain itu, ia juga menyoroti perlunya koordinasi lebih baik antara pemerintah pusat, daerah, dan pemangku kepentingan lainnya.

Baca Juga: Dua Raksasa Produsen Sawit Dunia, Indonesia-Malaysia, Perkuat Kerja Sama

“Harmonisasi kebijakan serta pendampingan teknis yang lebih intensif bagi petani merupakan faktor utama keberhasilan program ini. Dengan langkah yang tepat, PSR dapat memberikan manfaat maksimal bagi petani sawit,” tambahnya.

Webinar ini menghadirkan berbagai narasumber dari akademisi, organisasi masyarakat sipil, dan perwakilan petani sawit. Diskusi menyoroti pentingnya solusi konkret dalam mengatasi kendala program agar manfaatnya dapat dirasakan lebih luas bagi petani dan industri sawit nasional.

Dengan dukungan DPR RI serta kolaborasi lintas sektor, diharapkan Program Peremajaan Sawit Rakyat dapat berjalan lebih optimal dan memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan petani sawit di Indonesia.