Siapa yang bisa menolak sepiring nasi hangat dengan siraman kuah gulai, rendang empuk, dan sambal hijau yang menggoda? Ya, nasi Padang bukan sekadar makanan, namun telah menjadi comfort food sejuta umat di Indonesia.

Tak heran jika bisnis restoran Padang terus berkembang dan menjamur di berbagai kota, dari warung kaki lima hingga restoran mewah ber-AC. Bahkan, beberapa di antaranya kini dimiliki oleh selebriti ternama Indonesia, yang melihat potensi besar di balik popularitas kuliner Minang ini.

Dengan cita rasa yang kuat, bahan baku yang relatif mudah didapat, serta pasar yang luas dan loyal, masakan Padang tidak hanya digemari masyarakat Sumatera Barat, tapi juga telah merasuk ke lidah orang Jawa, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua.

Dan dikutip dari berbagai sumber, Jumat (13/6/2025), berikut Olenka ulas 15 daftar restoran Padang ternama di Indonesia yang tidak hanya populer karena rasanya, tapi juga karena konsistensinya dalam menjaga warisan kuliner Minang, sekaligus menjadi inspirasi bagi para pelaku bisnis kuliner baru, termasuk dari kalangan artis.

1. RM Sederhana

RM Sederhana adalah salah satu restoran Padang paling terkenal di Indonesia yang dikenal luas karena cita rasa masakan Minangnya yang autentik dan konsisten. Restoran ini didirikan oleh H. Bustaman, seorang perantau asal Sumatera Barat yang memulai usahanya dari nol.

Bermula dari warung makan kecil di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta, pada Januari 1972, RM Sederhana tumbuh dari usaha rumahan menjadi jaringan restoran Padang berskala nasional. Konsistensi rasa, sistem manajemen yang rapi, serta penerapan konsep waralaba menjadi kunci suksesnya.

Hingga kini, RM Sederhana telah memiliki lebih dari 160 cabang yang tersebar di berbagai kota di Indonesia dan juga beberapa di Malaysia. Restoran ini beroperasi di bawah payung PT Sederhana Citra Mandiri, dengan kombinasi model bisnis milik sendiri dan sistem kemitraan/franchise.

2. RM Pagi Sore

RM Pagi Sore adalah salah satu restoran Padang populer yang awalnya berdiri di Palembang, bukan di Bukittinggi seperti banyak restoran Padang lainnya.

Dikutip dari Detik Food, restoran ini didirikan pada tahun 1973 oleh dua sahabat asal Bukittinggi, H. Lismar dan H. Sabirin. Keduanya memulai usaha dari sebuah kedai kecil di Jalan Jenderal Sudirman, Palembang, Sumatera Selatan.

Restoran ini kemudian berkembang pesat berkat racikan rempah khas Minang yang memadukan gaya memasak asli dan sedikit cita rasa Palembang, menjadikannya primadona kuliner di kota tersebut

Ekspansi RM Pagi Sore dimulai pada tahun 2006, saat mereka membuka cabang pertamanya di Rawamangun, Jakarta Timur, yang dikelola oleh anak H. Sabirin, Hj. Armaidy dan Abdul Satam.

Kini restoran ini telah memperluas jaringan dengan beberapa cabang di Jakarta, termasuk di Cipete, Cempaka Putih, dan Kalimalang, serta di Palembang, Lubuk Linggau, Bangka Belitung, Jambi, dan Sungai Lilin.

Meski belum ada angka pasti, RM Pagi Sore diketahui telah memiliki puluhan cabang yang tersebar di Sumatera Selatan dan Jawa, serta terus berkembang ke wilayah lainnya.

3. Padang Merdeka

RM Padang Merdeka adalah restoran Padang kekinian dengan sentuhan patriotisme yang unik. Menurut laman Suaracom, didirikan oleh Dandy Wijaya, restoran ini dibuka pertama kali di kawasan Kota Tua, Jakarta, pada tahun 2017.

Konsep resto Padang ini menonjolkan nuansa nasionalisme lewat interior bertema perjuangan, bisa terlihat dari langit-langit bergambar peta Indonesia, mural pahlawan, serta ornamen batik dan wayang, yang menjadikan pengalaman bersantap tidak hanya tentang rasa, tapi juga budaya

Sejak dibuka, Padang Merdeka telah berkembang pesat menjadi 11 cabang yang tersebar di berbagai kota besar seperti Jakarta (Tebet, Cipete, Kota Tua, Harmoni, Pluit, Rawamangun), Tangerang (BEZ Serpong, Alam Sutera, Bintaro), Bandung, dan Malang.

4. Sari Ratu

RM Sari Ratu merupakan pionir restoran Padang yang berhasil membawa cita rasa Minang ke mal-mal premium sejak awal berdirinya. Didirikan pada 1982 oleh Auwines, seorang pengusaha asal Sungai Puar, Agam, Sumatera Barat, cabang pertamanya dibuka di Ratu Plaza, Jakarta.

Pendekatan ini menjadikannya sebagai restoran Padang pertama dengan konsep green Padang food di mal-mall kelas atas, termasuk Plaza Indonesia dan Mal Pondok Indah, dengan fokus pada kualitas bahan, kebersihan, dan suasana nyaman bagi pelanggan menengah ke atas.

Hingga saat ini, RM Sari Ratu telah berkembang menjadi jaringan internasional dengan sekitar 22 cabang yang tersebar di Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Dikutip dari Kumparan, ekspansi luar negerinya dimulai tahun 2001 bersama mitra lokal, dan saat ini restoran ini terus menjadi ikon kuliner Minang di kawasan Asia Tenggara.

Selain itu, kehadirannya mendapat pengakuan publik, bahkan disebut sebagai favorit Presiden Jokowi, sekaligus memenangkan penghargaan "Best Nasi Padang" dari Halal Food Hunt.

5. Sari Bundo

RM Sari Bundo adalah salah satu rumah makan Padang legendaris yang berdiri sejak akhir 1960-an di Jakarta. Restoran ini didirikan oleh H. Azwardi Rivai pada 1967, awalnya hanya berupa kedai kecil di emperan Jalan Juanda, tepat di belakang Istana Negara.

Seiring waktu, tempat ini berkembang pesat menjadi destinasi kuliner favorit, terutama untuk kalangan pejabat hingga presiden seperti BJ Habibie dan Abdurrahman Wahid.

Keunikan tempat ini tetap dipertahankan, yakni menggunakan perabotan dan suasana yang nyaris tak berubah sejak awal berdiri, sehingga memberikan nuansa otentik dan nostalgia yang kuat bagi pengunjung.

Saat ini, RM Sari Bundo telah berekspansi ke beberapa daerah di luar Jakarta, termasuk Yogyakarta dan Pontianak, menawarkan cita rasa Minang yang otentik meski dengan jaringan cabang yang lebih kecil dibandingkan restoran Padang berskala nasional.

Meskipun jumlah cabangnya tidak begitu banyak, reputasinya sebagai tempat makan yang terpercaya dan berkelas menjadikannya salah satu ikon kuliner Minang di ibu kota, tetap relevan dan dicintai sejak generasi ke generasi.

Baca Juga: Daftar 12 Clothing Brand Legendaris yang Menjadi Ikon Fashion Indonesia

6. Bopet Mini

RM Padang Bopet Mini adalah rumah makan Padang legendaris yang telah eksis sejak tahun 1982 di kawasan Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta Pusat.

Restoran keluarga ini didirikan oleh Refma Ningsih, seorang perantau asal Batu Sangkar, Sumatera Barat yang memulainya dari lapak kecil berukuran 2×2 meter di Pasar Benhil.

Awalnya hanya menyajikan bubur kampiun, ketupat sayur, dan kudapan tradisional, Bopet Mini semakin berkembang dan menambah pilihan menu berat khas Padang seperti rendang, gulai, dan sate via sistem prasmanan yang praktis. Seiring waktu, Bopet Mini tumbuh menjadi destinasi kuliner wajib di Jakarta, berpindah ke bangunan dua lantai di Jalan Bendungan Hilir No. Kav 1A.

Meskipun tidak memiliki banyak cabang layaknya restoran waralaba besar, keberadaan Bopet Mini tetap ikonik dan dikenal luas oleh masyarakat Minang dan pecinta kuliner Padang di Ibukota. Popularitasnya juga menjangkau kota-kota lain karena rekomendasi dari pelanggan yang antusias.

7. Natrabu Minang Restaurant

RM Natrabu Minang Restaurant memiliki sejarah unik dan kaya budaya. Usaha ini berawal sebagai cabang bisnis biro perjalanan National Travel Bureau (Natrabu) yang didirikan oleh Rahimi Sutan, seorang perantau asal Payakumbuh, Sumatera Barat, sejak 1958.

Menyadari permintaan tinggi akan makanan khas di tengah para pelanggannya, ia memutuskan membuka restoran Padang pada Juli 1967 di Jalan Haji Agus Salim (kawasan Sabang), Jakarta Pusat.

Langkah ini terbukti sukses besar, restoran ini tetap mempraktikkan resep keluarga sejak awal, dan menjadi favorit banyak tokoh nasional dan internasional, termasuk pendiri Astra hingga Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad.

Dikutip dari Kompas, meski cabang internasionalnya di Jepang, San Francisco, dan New York sempat ditutup, ekspansi terus berlanjut secara signifikan. Kini RM Natrabu telah memiliki sekitar 11 gerai, termasuk lima gerai milik sendiri dan enam gerai waralaba, dengan dua lokasi cukup populer di Bali.

Demi menjaga otentisitas, restoran ini tetap mengimpor bahan baku langsung dari Sumatera Barat, dan secara konsisten mempertahankan cita rasa otentik Padang dari generasi pertama hingga kini.

8. Garuda

RM Padang Garuda didirikan oleh H. Bakhtar, seorang perantau asal Bukittinggi, pada 9 Oktober 1976 di Jalan Pemuda No. 20, Medan. Awalnya bermodal ruko sewaan dan ketertarikan untuk menyajikan masakan Minang dan Melayu, restoran ini berkembang dari sekadar usaha keluarga menjadi ikon kuliner lokal.

Dikutip dari Swa, nama Garuda sendiri terinspirasi dari maskapai kebanggaan Indonesia, yang dipilih karena mudah diingat dan menggambarkan semangat nasionalisme.

Bakhtar mengawali usahanya setelah banting setir dari perdagangan kain, dan mempercayakan resep serta produksi makanan kepada koki andal, sementara ia fokus pada aspek konsepsi dan manajemen.

Dikutip dari Antara, saat ini, RM Garuda telah memiliki sekitar 16–22 cabang yang tersebar di berbagai kota besar seperti Medan, Jakarta, Lampung, Pekanbaru, serta tiga gerai di Singapura.

Dengan manajemen yang matang dan rasa yang tetap terjaga, RM Garuda bukan hanya menjadi tempat makan favorit masyarakat, tapi juga masuk dalam daftar 101 restoran terbaik di Asia pada 2013, menegaskan reputasinya di mata kuliner regional.

9. Padang Pondok Djaja

RM Pondok Djaja adalah salah satu rumah makan Padang tertua dan paling ikonik di Jakarta. Didirikan pada tahun 1969 oleh Sjoffian Chaedir, restoran ini memulai langkahnya sebagai warung kecil di Jalan Krekot Bunder, Pasar Baru, sebelum akhirnya pindah beberapa kali, termasuk ke Hayam Wuruk dan kini berlokasi di Jalan KH Hasyim Ashari, Gambir, Jakarta Pusat.

Selama lebih dari setengah abad, restoran keluarga ini hanya mempercayakan resep dan masakan kepada satu koki utama, yani istrinya Sjoffian, yang selalu menjaga kualitas dan keautentikan hidangan.

Uniknya, menu Pondok Djaja juga menggabungkan cita rasa Minang dengan sentuhan kuliner Tionghoa, seperti terlihat pada hidangan tahu tauco dan ayam goreng kampung khasnya

Meski hanya memiliki satu lokasi tetap saat ini, Pondok Djaja tetap menjadi destinasi kuliner legendaris yang dicintai banyak generasi. Keputusan untuk tidak bergeser ke layanan online atau membuka banyak cabang justru memperkuat identitasnya sebagai restoran Padang tradisional sejati.

10. Nasi Kapau Uni Lis

RM Nasi Kapau Uni Lis adalah warung legendaris khas Bukittinggi yang menjadi kebanggaan kuliner Minang. Usaha ini dimulai oleh Uni Lis sekitar tahun 1989, saat ia pertama kali membuka lapak kaki lima di Pasar Atas, Bukittinggi, sebelum akhirnya menetap di lokasi permanen di Los Lambuang Pasar Atas.

Bahkan kini, setelah bertahun‑tahun, Uni Lis telah wafat, dan bisnis ini dikelola oleh generasi ketiga, yaitu Uni Zar dan saudara‑saudaranya, tetap mempertahankan resep turun‑temurun dari Nagari Kapau.

Hingga saat ini, Uni Lis belum mengembangkan bisnisnya ke bentuk waralaba atau cabang, masih hanya beroperasi di satu lokasi andalannya di Bukittinggi.

Meski begitu, warung ini tetap ramai dikunjungi wisatawan lokal dan peziarah kuliner, berkat hidangan khas seperti gulai tambusu dan gulai kapau yang autentik, serta pelayanan ala prasmanan tradisional yang telah menjadi ciri khasnya.

Baca Juga: Daftar 13 Perempuan Pemimpin di Sektor Perbankan Indonesia

11. Simpang Raya

RM Simpang Raya adalah jaringan restoran Padang legendaris yang bermula di Bukittinggi, Sumatera Barat. Usaha ini dirintis pada awal tahun 1960-an oleh Muhammad Noor Datuk Maharajo bersama beberapa rekan, sebelum diperluas oleh adiknya H. Noersal Zainuddin Bagindo ke Pulau Jawa dengan membuka cabang pertama di Cipanas, Cianjur, pada 1976.

Tahun 1981 menandai langkah besar mereka memasuki pasar Jakarta dan sekitarnya, termasuk kawasan Kramat Raya dan Ancol. Hingga kini, Simpang Raya telah berkembang menjadi jaringan restoran besar dengan lebih dari 30 cabang yang tersebar di Pulau Jawa, Bali, dan Kalimantan.

12. RM Padang Payakumbuah

RM Padang Payakumbuah didirikan pada 24 Juli 2022 oleh Arief Muhammad, seorang influencer dan pengusaha yang diangkat sebagai Duta Nasi Padang oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy.

Dikutip dari Bisnis, usaha ini dibangun bersama partner bisnis dari Akang Group, Redinal Rizki, dengan visi memperkenalkan kuliner khas Minang secara lebih luas tanpa menghilangkan keasliannya.

Arief juga melakukan riset mendalam, mulai dari pemilihan beras dari 11 sawah di Sumbar dan mencicipi berbagai rumah makan di Padang dalam satu hari, untuk memastikan cita rasa otentik tersaji dalam setiap hidangan.

Sejak gerai pertamanya dibuka di Serpong (Ciater BSD), Payakumbuah telah berkembang cepat. Pada akhir 2023 tercatat memiliki 8 cabang, termasuk di Serpong, Gading Serpong, Kelapa Dua (Islamic Village), Veteran, Bogor, Tebet, Kemang, dan Bekasi.

Pada pertengahan 2023, pembukaan cabang ke‑7 di Kemang diresmikan secara resmi bersama Juragan 99, menegaskan ekspansi yang agresif di Jabodetabek. Kini, RM Padang Payakumbuah terus memperluas jaringan dan terus dikenal sebagai restoran Padang dengan pertumbuhan paling cepat.

13. Gadang Barubah

Restoran Padang Gadang Barubah didirikan oleh Deddy Corbuzier, seorang publik figur yang dikenal sebagai magician, kreator konten, dan pegiat olahraga. Ia lama mencintai masakan Padang dan menjalani riset selama 3 tahun bersama sejumlah koki untuk menciptakan cita rasa otentik Minang dengan sentuhan modern.

Dibuka pada 11 Januari 2025 di Pollux Mall Cikarang, Bekasi, restoran ini diresmikan secara meriah oleh Deddy dan keluarga, menandai awal ekspansi kuliner inovatifnya 

Mengusung konsep unik, Gadang Barubah memperkenalkan sistem conveyor belt untuk penyajian masakan Padang, seperti rendang, gulai, ayam pop, dan tunjang hot plate, memberi pengalaman bersantap yang segar dan interaktif.

Hingga pertengahan 2025, restoran ini baru memiliki satu cabang tunggal, namun sudah menjadi perbincangan hangat di kalangan pecinta kuliner dan pencinta masakan etnik modern, ditandai dengan ulasan positif mengenai kelezatan dan konsep kreatifnya.

14. Warung Taburai

Warung Taburai didirikan oleh Praz Teguh, komika sekaligus podcaster, sebagai bentuk penghormatan terhadap resep masakan ibunda tercinta serta sebagai hadiah ulang tahun untuk istrinya, Qorry Rizky .

Grand launching pertama kali dilakukan pada 20 Desember 2024 di kawasan Kemang Utara, Jakarta Selatan. Menu utama berupa masakan rumahan khas ibu Praz—seperti nasi ayam kecombrang, ayam kecap Taburai, serta ikan bakar Taburai—bersifat prasmanan ala nasi Padang, namun diposisikan sebagai “masakan rumahan” bukan nasi Padang tradisional.

Hingga pertengahan Maret 2025, Warung Taburai telah memiliki dua cabang resmi, yang pertama di Kemang (Jakarta Selatan) dan yang kedua di Bekasi (Jalan Jend. Sudirman, Medan Satria), yang dibuka pada pertengahan Februari 2025.

Kedua cabang ini telah menarik banyak pelanggan berkat cita rasa otentik dan harga yang terjangkau (mulai Rp15.000 untuk ayam kecombrang), meskipun ada juga kritik tersendiri terkait kebersihan di salah satu outlet

15. Minang Bersaudara

Restoran Minang Bersaudara merupakan hasil investasi dari selebritas dan pengusaha Raffi Ahmad, yang melihat potensi kuliner Padang digemari banyak orang.

Konsepnya mengusung perpaduan cita rasa Padang dan Medan, dengan signature seperti otot tauco dan kari kambing, yang tidak banyak ditemui di restoran Padang lainnya.

Meski tak ada informasi terkait tahun pembukaan resmi restoran ini, namun hingga awal 2025, restoran Padang ini telah memiliki dua cabang utama, satu di Pluit (Muara Karang, Jakarta Utara) dan satu lagi di Andara Raya, Jakarta Selatan .

Baca Juga: Menelusuri 12 Brand Kuliner Legendaris Indonesia yang Tetap Eksis di Tengah Zaman