Sebagai upaya memperluas kesadaran pada keselamatan kerja dan kelestarian lingkungan, PT Daikin Airconditioning Indonesia menghelat pelatihan Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH) bagi siswa sekolah menengah kejuruan. Berlangsung perdana di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 29 Jakarta, kegiatan ini dikatakan bakal berlanjut secara simultan pada SMK lainnya. 

Hal ini dikatakan menjadi bagian wujud nyata DAIKIN untuk mendukung kompetensi calon tenaga ahli tata udara di Indonesia kedepan. “Bersanding dengan kompetensi teknis yang dimilikinya, keselamatan kerja dan perhatian untuk menjaga kelestarian lingkungan menjadi kelengkapan mutlak yang mesti dimiliki tenaga ahli tata udara saat ini,” ujar Adikusumo Rustam, Manager PT Daikin Airconditioning Indonesia saat membuka pelatihan ini di SMKN 29 Jakarta, Senin (21/4/2025) kemarin.

Baca Juga: DAIKIN Resmikan Pusat Keunggulan SMK Pertama di Bali

Baca Juga: Perkuat Pemasaran AC Premium, DAIKIN Proshop Showroom Bertambah di Jakarta

Pernyataan ini menurutnya tak saja mengacu pada resiko tinggi yang ada dalam pekerjaan terkait perangkat tata udara dari penggunaan komponen elektronik dan pemasangan AC pada posisi tinggi atau diatas. Pentingnya keselamatan kerja dan perhatian pada lingkungan ini, menurut Adikusumo, terkait erat dengan penggunaan gas seperti pada refrigerant yang menjadi komponen penunjang kerja AC dalam mendinginkan ruangan. 

Pada bagian keselamatan kerja misalnya, kurangnya pengetahuan ataupun pengabaian prosedur terkait penggunaan gas termasuk refrigerant, dikatakan Adikusumo, dapat memicu timbulnya kecelakaan kerja dan bahkan termasuk kemungkinan terjadinya kebakaran unit yang memicu bahaya lebih besar. Sementara dari sisi kelestarian lingkungan, prosedur penanganan refrigerant yang tak benar seperti melepaskannya langsung ke udara, dapat memicu bahaya perubahan iklim.

“Besarnya dampak yang mungkin timbul darinya membuat profesi sebagai ahli tata udara pada berbagai bagiannya, bukanlah pekerjaan yang sederhana. Kesadaran akan hal inilah yang kemudian kami upayakan melalui pelatihan yang berjalan simultan di SMK sebagai institusi pendidikan vokasi untuk melengkapi kompetensi teknis siswa,” ujar Adikusumo lagi. 

Sementara pilihan untuk membuka rangkaian pelatihan simultan ini di SMKN 29 Jakarta, dikatakan tak lepas dari kolaborasi erat yang telah terjalin melalui DAIKIN Center of Excellence. Menjadi program pembentukan pusat keunggulan DAIKIN di institusi pendidikan vokasi, DAIKIN Center of Excellence berjalan dalam wujud peningkatan fasilitas ruang pembelajaran praktek siswa dan berbagai dukungan pelatihan serta pengayaan kurikulum untuk peningkatan kompetensi. 

Dalam pelatihan di SMKN 29 Jakarta sendiri, sejumlah 70 siswa menjadi pesertanya. Selain memberikan wawasan prosedur penanganan untuk keselamatan kerja, DAIKIN juga memberikan pengenalan refrigerant recovery. Menjadi bagian inisiatif hijau perusahaan, refrigerant recovery merupakan upaya DAIKIN untuk tak melepaskan refrigerant langsung ke udara bebas. 

Dalam berbagai pekerjaan yang membutuhkan pelepasan refrigerant dari unit AC, melalui kegiatan refrigerant recovery, DAIKIN menghisap dan mengumpulkannya dengan alat khusus. Berkolaborasi dengan pihak ketiga, hasil pengumpulan ini kemudian akan didaur ulang menjadi refrigerant baru yang siap digunakan kembali. 

Lebih lanjut terkait dengan pelatihan terkait keselamatan kerja dan kepedulian pada kelestarian lingkungan ini, Adikusumo menyatakan, DAIKIN telah menyiapkan agenda untuk memperluas cakupannya pada SMK lain. Bakal berjalan simultan sepanjang tahun, penyelenggaraannya tak hanya pada SMK yang tergabung dalam DAIKIN Center of Excellence. 

“Pelatihan Ini menjadi bagian upaya nyata DAIKIN dalam peningkatan kesadaran keselamatan kerja yang sekaligus mengurangi dampak lingkungan. Melalui penyelenggaraannya, kami berharap dapat menularkannya pada lebih banyak siswa SMK sebagai calon tenaga ahli tata udara Indonesia di masa depan,” pungkas Adikusumo.