Rhenald Kasali adalah pengajar dan konsultan manajemen, nama besarnya dikenal publik sejak lama karena berbagai penghargaan prestisius yang sukses ia rengkuh. 

Jauh sebelum menjadi seperti saat ini, Rhenald Kasali sempat menapaki perjalanan hidup yang tak gampang. Dia dan keluarganya terperangkap dalam situasi hidup yang serba sukar. 

Situasi sulit ini yang menjadi salah satu pemicu Rhenald Kasali sempat tak naik kelas. Pria kelahiran Jakarta, 13 Agustus 1960 itu tidak naik ke kelas 6 SD lantaran tak lulus mata pelajaran Bahasa Indonesia. 

Kendati hidup di tengah keluarga yang serba kekurangan, Rhenald Kasali tak patah arang. Semangat mengejar pendidikan tetap menyala walau dihimpit berbagai persoalan. Dengan berbagai upaya, ia akhirnya menamatkan jenjang pendidikan hingga sekolah menengah atas (SMA).

Sadar dengan kondisi ekonomi keluarga yang sedang carut-marut, Rhenald Kasali tetap nekad melanjutkan pendidikannya ke jenjang berikut. Dia memberanikan diri mendaftar ke Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Hasilnya, dia diterima di universitas tersebut meski datang cuma dengan modal Rp10 ribu yang hanya cukup membeli satu formulir pendaftaran.

Tak mau kuliahnya terbengkalai karena kandas di biaya, Rhenald putar otak mencari kerja sampingan. Dia akhirnya menjadi guru privat matematika untuk sejumlah siswa sekolah dasar. Dia menamatkan kuliahnya pada tahun 1985 dan meneruskan ke University of Illionis, Urbana, Champaign, Amerika Serikat.

Usai menuntaskan studi di luar negeri, Rhenald memilih dosen sebagai jalan karier. Dia mulai mengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Ini agak berbeda dengan pekerjaan sebelumnya di mana dia sempat menjadi wartawan di salah satu media dalam grup Kompas Gramedia. Bahkan, ia sempat menjadi staf penting di perusahaan media tersebut.

Memulai dunia baru sebagai dosen, karier Rhenald perlahan mulai menanjak. Sedikit demi sedikit namanya dikenal di universitas besar di Indonesia. Hal ini yang membuat dirinya diterima sebagai dosen terbang di berbagai kampus ternama seperti Universitas Sam Ratulangi, Universitas Tanjung Pura, Universitas Udayana, dan Universitas Lampung. 

Berkat keuletannya, pada 4 Juli 2009, Rhenald dinobatkan menjadi guru besar Ilmu Manajemen di Universitas Indonesia. Pada momen pengkuhuan menjadi guru besar Rhenald membawakan orasi ilmiah berjudul Keluar dari Krisis: Membangun Kekuatan Baru Melalui Core Belief dan Tata Nilai.

Di tengah kesibukannya sebagai dosen, Rhenald masih sempat merambah kegiatan-kegiatan sosial. Hingga pada tahun 2007, dia membangun Yayasan Rumah Perubahan. 

Tujuan pendirian yayasan ini adalah untuk menjadikan Indonesia lebih baik melalui misi perubahan. Pendirian yayasan ini adalah tindak lanjut dari ide Rhenald yang tertuang dalam buku karyanya berjudul Change! yang terbit pada tahun 2005.

Tak sampai di situ, dia juga aktif di berbagai bidang lainnya. Dia sempat ditunjuk menjadi anggota tim panitia seleksi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menjadi Kepala Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN), anggota Dewan Juri Penghargaan Export Pemerintah Indonesia (Primaniyarta), dan juga tim juri pemilihan Putri Indonesia.

Atas pengabdiannya itu, Rhenald kebanjiran penghargaan bergengsi. Dia adalah peraih piagam penghargan dari Rektor UI, Alice & Charlote Biester Award, dosen terbaik, Penghargaan Satya Lencana Karya Satya, dan lainnya. 

Keluarga

Istri       : Elisa Kasali  

Anak     : Fin

              Adam

Pendidikan

S1, Universitas Indonesia 1985

S2, University of Illionis at Urbana, Champaign, Amerika Serikat

S3, University of Illionis at Urbana, Champaign, Amerika Serikat

Karier

Staf di Kompas Gramedia

Dosen dan Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Pendiri Rumah Perubahan, 2007

Tim Panitia Seleksi KPK

Komisaris Utama Angkasa Pura II, 2015