Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) periode 2009—2014 Ignasius Jonan membagikan kisah perjalanan karirnya dalam mentransformasi wajah perkeretaapian Indonesia.
Upaya Jonan membenahi perkeretaapian Indonesia nyaris kandas pada 2014 silam.
Ketika itu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah mengeluarkan perintah lisan untuk memindahkan Jonan ke Perusahaan Listrik Negara (PLN), perintah SBY diungkap secara spontan ketika dirinya meninjau Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat saat momen mudik Idul Fitri 2014.
Baca Juga: Ignasius Jonan Bongkar Prinsip Dasar Transformasi: Jangan Hanya Kosmetika!
Jonan tak tahu persis alasan SBY ingin mendepak dirinya di KAI di tengah upaya mentransformasi kereta api.
“Karena waktu itu sudah diperintah sama presiden SBY. Waktu terakhir operasi Idul Fitri terakhir, beliau presiden SBY datang ke Senen, ada Pak Menteri Perhubungan, ada Pak Menteri BUMN dan sebagainya, langsung saya dipanggil, kasih tau ini abis operasi lebaran pindahin ke PLN,” kata Jonan dilansir Olenka.id Kamis (18/7/2024).
Beruntung perintah SBY untuk memindahkan Jonan ke PLN tak sampai kejadian, hingga Juni 2014, laki-laki kelahiran Singapura 21 Juni 1963 itu memberanikan diri menghadap Jokowi yang ketika itu menjadi presiden terpilih RI sekaligus Gubernur DKI Jakarta.
Di rumah Dinas Gubernur, di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat Jonan dan Jokowi bicara empat mata. Jonan menumpahkan semua isi hatinya, mimpi besarnya menyulap wajah perkeretaapian Indonesia yang ketika itu masih semrawut ia utarakan satu per satu secara terperinci.
Jonan tak mau usahanya yang sudah setengah jalan harus kandas begitu saja hanya karena ia dipindah tugas ke PLN. Bukan tak percaya diri mengurus PLN, tapi Jonan merasa harus menuntaskan apa yang telah ia mulai.
“Pak saya mau dipindah ke PLN, Bapak setuju nggak?,” tanya Jonan.
“Loh kok tanya saya?” jawab Jokowi.
“Nanti kalau saya dipindah ke PLN, Bapak nggak setuju, Bapak berhentikan saya di situ,” timpal Jonan.
“Pak Jonan boleh nggak tetap di kereta api?” tanya Jokowi.
Baca Juga: Hanya Anies dan Ridwan Kamil, Pilkada Jakarta dan Jawa Barat Krisis Figur Potensial
Mendapati pertanyaan seperti itu, perasaan Jonan campur aduk, ia tak perlu pikir panjang untuk menyetujui pertanyaan tersebut. Mimpinya memoles wajah kereta api Indonesia kembali bergairah, ia langsung mengiyakan permintaan Jokowi.
“Waduh senengnya Pak, saya sampe nggak tidur dua hari,” ujarnya.
Peraih bintang mahaputra dari Presiden Jokowi ini berharap, apa yang telah ia mulai dengan susah payah di perkeretaapian Indonesia terus mengalami kemajuan dari hari ke hari kendati sekarang ini dirinya sudah tak lagi menjadi pejabat KAI. Dia tak rela wajah kereta api kembali ke masa lampau. Semrawut dan tak sedap dipandang mata.
Baca Juga: Kisah Ignasius Jonan Dorong Digitalisasi dalam Industri Penerbangan Indonesia
“Itu saking saya kepinginnya kereta api itu kalau nanti saya sampai mati, itu akan progressing terus, nggak balik lagi zaman dulu,” tutupnya.