Jadi Ahli Perbankan Paling Menonjol di Indonesia

Tahir menilai, kisah awal sang mertua menjajal dunia perbankan ini terbilang unik sekaligus lucu. Pasalnya, Mochtar Riady sendiri tak punya pengalaman sama sekali di dunia perbankan. Yang dimilikinya, kata Tahir, hanyalah semangat tanpa pemahaman sedikit pun tentang aspek operasional bank.

Dikatakan Tahir, selang menjadi direktur, hari-hari Mochtar Riady di bank tersebut dihabiskan untuk meneliti angka-angka laporan operasional. Sang mertuanya itu, kata Tahir, sama sekali tidak tahu harus berbuat apa karena ia sendiri tak memahami data-data bank yang dipimpinnya itu.

“Selama beberapa waktu, Pak Mochtar ‘berpura-pura’ menjadi seorang ahli perbankan sebelum akhirnya sang pemilik mengetahui dan mengakui bahwa Pak Mochtar sama sekali tak memiliki pengetahuan tentang perbankan. Namun ajaibnya, pemilik bank tersebut sama sekali tidak marah. Justru ia terkesan dengan tekad Pak Mochtar,” papar Tahir.

Saat itu, kata Tahir, sang pemilik bank memberikan kesempatan kepada Mochtar Riady untuk belajar dan merintis kariernya di bank sedari nol, sebelum akhirnya didapuk jadi direktur. Mochtar Riady pun, lanjut Tahir, sangat bersemangat. Ia menunjukkan tekad besarnya, visi dan ambisinya juga sangat solid dan tak tergoyahkan.

“Dia memiliki keberanian luar biasa. Pak Mochtar pun selalu mengasah dirinya sekuat tenaga untuk menjadi ahli perbankan. Mochtar Riady, kata Tahir, tak segan memadukan ilmu di lapangan, kecerdasannya dalam berfilsafat, dan akal sehatnya sebagai pedagang cerdas. Meraih keuntungan sebesar-besarnya adalah keahlian Pak Mochtar,” tutur Tahir.

Selang beberapa waktu, Bank Kemakmuran pun berkembang dengan sangat baik. Bank ini mengalami kesuksesan luar biasa. Selama waktu itu juga, kata Tahir, keluarga Mochtar Riady juga bertambah. Ia memiliki tiga orang putra, yakni Andrew Riady, Stephen Tjondro Riady, dan James Tjahaja Riady.

Lalu, pada tahun 1964, dengan reputasinya yang telah mendapatkan pengakuan perbankan nasional dari lingkaran pertemanannya, Mochtar Riady pun pindah ke Bank Buana. Di bank ini, kata Tahir, Mochtar Riady pun membuktikan keahliannya sebagai bankir terkemuka.

Di bawah komando Mochtar Riady, Bank Buana pun berkembang pesat berkat berbagai strategi bisnis yang dijalankannya. Sontak, tak sedikit para bankir pun tercengang dengan cara Mochtar Riady mengembangkan bank tersebut.

“Bank Buana ini berhasil berkembang bahkan di saat perekonomian Indonesia sedang di titik terburuknya di tahun 60-an. Sepak terjang Pak Mochtar pun banyak yang memuji. Ia pun makin banyak mendapat perhatian dari para bankir,” terang Tahir.

Baca Juga: Mengenal Sosok Mochtar Riady: Pendiri Lippo Group Sang Dokter Perbankan Indonesia