Nama Catharina Widjaja dikenal luas di dunia bisnis Indonesia sebagai sosok pemimpin perempuan dengan pengalaman lintas sektor, mulai dari keuangan global, industri manufaktur, hingga ritel berbasis budaya.
Dengan pendekatan kepemimpinan yang strategis, ia konsisten menempatkan komunikasi, transparansi, dan dampak sosial sebagai bagian penting dari pertumbuhan bisnis jangka panjang.
Dari Perbankan Global ke Strategi Korporasi
Mengutip dari berbagai sumber, Catharina Widjaja mengawali karier profesionalnya di sektor keuangan internasional. Ia pernah berkarier sebagai foreign exchange dealer di Deutsche Bank AG Jakarta, sebelum melanjutkan perjalanan selama hampir sepuluh tahun di HSBC Indonesia sebagai Country Treasurer.
Pengalaman di institusi perbankan global ini membentuk pemahamannya terhadap manajemen risiko, strategi keuangan, serta komunikasi dengan pemangku kepentingan, kompetensi yang kemudian menjadi fondasi kuat dalam peran-peran strategis berikutnya.
Peran Kunci di PT Gajah Tunggal Tbk
Sejak 2004, Catharina Widjaja dipercaya menjabat sebagai Director of Corporate Communication & Investor Relations di PT Gajah Tunggal Tbk, salah satu produsen ban terbesar dan terintegrasi di Asia Tenggara.
Dalam peran ini, ia bertanggung jawab atas strategi komunikasi korporasi, hubungan investor, serta penguatan reputasi perusahaan di mata publik dan pasar modal. Catharina memandang komunikasi bukan sekadar fungsi pendukung, melainkan bagian dari strategi bisnis untuk membangun kepercayaan dan keberlanjutan perusahaan.
Baca Juga: Mengenal Sosok Winston Utomo, Founder dan CEO IDN dengan Prestasi Mentereng
Mendukung Produk Lokal lewat Alun Alun Indonesia
Di luar industri manufaktur, Catharina Widjaja juga aktif di sektor ritel kreatif. Ia menjabat sebagai Managing Director Alun Alun Indonesia, sebuah konsep ritel yang menghadirkan produk kerajinan dan karya UMKM lokal Indonesia ke dalam ruang ritel modern.
Melalui peran ini, ia berkontribusi dalam mendorong pemberdayaan pengrajin lokal sekaligus memperkuat posisi produk Indonesia agar tetap relevan dan kompetitif tanpa kehilangan identitas budaya.