Usai menuntaskan studi di negeri Kanguru itu, Burhanuddin langsung bergabung dengan Charta Politika Indonesia. Namun perjalanan karier sebagai konsultan politik di lembaga yang didirikan Bima Arya itu hanya berumur tiga bulan saja.
Penerima beasiswa dari Australian Development Scholarship – ADS dari AUSAID itu kemudian bergabung dengan Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang melambungkan namanya hingga seterkenal sekarang ini.
Popularitasnya terus menanjak naik setelah ia memutuskan mendirikan Indikator Politik Indonesia pada 2013.
Di sana ia menjadi direktur eksekutif, dia kerap tampil di berbagi panggung sebagai narasumber yang memberi pandangan politik yang mengedukasi masyarakat.