Penulis Amerika Serikat yang lahir pada tahun 1968, Susan Cain, terkenal usai menerbitkan buku yang membahas karakter dan kekuatan para introvert. Pemikiran Susan ramai diperbincangkan karena mendobrak kerangka berpikir dunia Barat yang memandang rendah individu dengan karakter introvert.
Lewat buku fenomenalnya berjudul Quiet: The Power of Introverts in a World That Can't Stop Talking, lulusan Universitas Princeton dan Harvard Law School ini mengukuhkan namanya di deretan penulis kenamaan Amerika.
Baca Juga: Daftar Buku Karya Robert Kiyosaki yang Bahas soal Kecerdasan Finansial
Susan Cain telah mengubah perspektif dunia dalam melihat karakter si pendiam yang selama ini dinilai tidak lebih baik dari mereka yang 'aktif'. Susan membuka diskusi luas bagaimana peran semua pihak guna memaksimalkan potensi individu dengan karakter introvert baik di sekolah maupun dunia kerja.
Berikut beberapa buku Susan Cain yang berfokus pada dunia si 'pemerhati':
1. Quiet: The Power of Introverts
Buku ini menunjukkan bahwa introvert membentuk setidaknya sepertiga dari populasi. Dengan begitu, setiap orang mungkin tahu setidaknya satu introvert, yakni orang-orang pemikir tenang dan pendengar yang baik daripada seseorang yang gila pesta dan suka berteman.
Penulis menyimpulkan bahwa introvert lebih butuh akan kedalaman dan kepekaan daripada keramaian dan kebisingan. Biasanya, orang introvert sangat sensitif, mudah terganggu atau dipengaruhi oleh situasi yang tampaknya normal bagi seorang ekstrovert karena kabel otak mereka.
Salah satu poin utama bagi introvert ialah cenderung berpikir lebih dalam tentang masalah dan bertahan lebih lama dalam mencoba menyelesaikannya. Mereka mungkin memiliki hati nurani yang lebih kuat karena kepekaan mereka.
Introvert berkembang di tengah situasi yang mengandalkan masukan dari tim karena mereka lebih cenderung mendengarkan anggota lain dan menerapkan ide-ide mereka dan lebih peduli dengan perasaan orang lain.
2. Quite Power
Bersama Gregory Mone dan Erica Moroz, Susan Cain menulis Quiet Power: The Secret Strengths of Introverts yang ditujukan untuk anak-anak dan remaja sebagai bagian edukasi. Buku ini membahas perbedaan introversi dan rasa malu; keterlibatan mendalam siswa dibanding keterlibatan konvensional dalam partisipasi kelas; berbicara di depan banyak orang; serta pekerjaan grup dan pekerjaan kelompok.
Susan menekankan bahwa ketakutan berbicara di depan umum tidak didasarkan pada karakter introvert, tetapi lebih karena respons melawan di otak manusia. Namun, introvert memang perlu bekerja ekstra keras untuk berbicara di depan umum.
Introvert tidak selalu pemalu atau bahkan antisosial karena rasa malu bukan berasal dari introversi, tetapi dari ketakutan akan penilaian sosial yang negatif. Jadi, seseorang bisa menjadi introvert dan tidak malu sama sekali.