1. Menua. Risiko terkena kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia. Kebanyakan kanker payudara ditemukan setelah usia 50 tahun.

  2. Mutasi genetik. Perubahan yang diwariskan (mutasi) pada gen tertentu, seperti BRCA1 dan BRCA2, meningkatkan risiko kanker payudara.

  3. Riwayat keluarga menderita kanker payudara. Risiko seorang pria terkena kanker payudara lebih tinggi jika ada anggota keluarga dekatnya yang pernah menderita kanker payudara.

  4. Perawatan terapi radiasi. Pria yang menjalani terapi radiasi pada dada memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara.

  5. Perawatan terapi hormon. Obat-obatan yang mengandung estrogen (hormon yang membantu mengembangkan dan mempertahankan karakteristik seks wanita), yang dulu digunakan untuk mengobati kanker prostat, meningkatkan risiko kanker payudara pada pria.

  6. Sindrom Klinefelter. Sindrom Klinefelter adalah suatu kondisi genetik langka di mana laki-laki memiliki kromosom X ekstra. Hal ini dapat menyebabkan tubuh memproduksi kadar estrogen lebih tinggi dan menurunkan kadar androgen (hormon yang membantu mengembangkan dan mempertahankan karakteristik seks pria).

  7. Kondisi tertentu yang mempengaruhi testis  dapat meningkatkan risiko kanker payudara.

  8. Penyakit hati. Sirosis (jaringan parut) pada hati dapat menurunkan kadar androgen dan meningkatkan kadar estrogen pada pria, sehingga meningkatkan risiko kanker payudara.

  9. Kegemukan dan obesitas. Pria lanjut usia yang kelebihan berat badan atau obesitas memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara dibandingkan pria dengan berat badan normal.

Baca Juga: 5 Bumbu Dapur yang Ampuh Menurunkan Kolesterol Tinggi, Murah dan Mudah Dibuat!

Nah Growthmates, itu dia deretan gejala dan faktor risiko dari kanker payudara yang diidap oleh pria. Segera melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter jika mulai menemukan sejumlah gejala yang mengkhawatirkan ya!