Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menggelar program ‘Berkah Ramadhan BPKH 1446 H / 2025 M : Menebar Manfaat, Menguatkan Umat’ hajatan ini dihelat di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Minggu (16/3/2025). 

Ketua Dewan Pengawas BPKH Firmansyah Nazaroedin menjelaskan, program ini merupakan wujud komitmen BPKH untuk memberikan manfaat sosial bagi masyarakat melalui berbagai program selama bulan suci Ramadhan.

Baca Juga: BPKH Limited Luncurkan 60 Unit Bus Baru untuk Layanan Jemaah Haji dan Umrah

Dia mengatakan, setiap dana yang dikelola BPKH harus memberikan dampak sosial yang luas, baik dalam bentuk bantuan langsung maupun dukungan terhadap kegiatan kemaslahatan umat. 

"Seluruh program yang kami jalankan ini adalah wujud transparansi dan amanah dalam pengelolaan dana. Agar manfaatnya dapat dirasakan lebih banyak oleh masyarakat," ujar Firmansyah dilansir Senin (17/3/2025).

Terpisah, Kepala Badan Pelaksana BPKH Fadlul Imansyah menjelaskan program ini mencakup 13 kegiatan, mulai dari distribusi mushaf Al-Quran (termasuk mushaf khusus untuk penyandang disabilitas), buka puasa bersama, pembagian sembako, hingga Pelatihan masjid dan revitalisasi masjid. 

"Selain mengelola dana haji, BPKH juga mendistribusikan hasil investasi dan pengelolaan Dana Abadi Umat (DAU) untuk kemaslahatan umat," ujar Fadlul.

Di kesempatan berbeda, Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, memberi apresiasi setinggi-tinggi atas terselenggaranya program ini. 

Dia memuji peran aktif BPKH yang memberi kontribusi besar dalam penguatan umat melalui program-program yang terukur dan pengelolaan keuangan haji dan Dana Abadi Umat yang transparan dan akuntabel. Ia berharap BPKH terus berkolaborasi dengan lembaga lain untuk meningkatkan potensi umat.

"Kita bersyukur pemerintah RI membentuk suatu badan khusus yang berkonsentrasi untuk menghimpun, mendayagunakan, menyalurkan dan serta mengelola mengembangkan, mendayagunakan dana haji yang cukup besar ini seterusnya akan digunakan untuk penguatan umat disamping untuk memberikan kontribusi terhadap jemaah-jemaah haji yang menurut ketentuan yang telah disepakati bersama," kata Menag.

Nasarudin menambahkan bahwa BPKH telah sukses melakukan penguatan umat melalui program-program yang terukur. Serta mengelola keuangan haji secara transparan dan akuntabilitas. 

Baca Juga: Inovasi dan Dedikasi BPKH: Amanah Mengelola Titipan Suci, Memberi Manfaat Untuk Umat

"Sudah tidak bisa diingkari bahwa banyak sekali bantuan-bantuan yang telah disalurkan BPKH untuk penguatan umat kita. Kalau kita bandingkan sebelum terbentuknya BPKH belum semuanya terukur potensi keuangan haji pada waktu itu belum punya program yang lebih profesional," ucapnya.