Kontribusi komoditas kelapa sawit sangat besar terhadap negara Indonesia baik dari aspek ekonomi maupun sosial. Meski demikian, peran dan kontribusi kelapa sawit masih bisa dioptimalkan dengan mendorong hilirisasi dan pengembangan sektor UMKM berbasis kelapa sawit. 

Terkait hal tersebut, Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) bekerja sama dengan Olenka menyelenggarakan kegiatan Showcase & Outlook UMKM Sawit 2025: Prospek Pengembangan UMKM Berbasis Kelapa Sawit di Indonesia tahun 2025, yang digelar di Nareswara Ballroom, Gedung Smesco Indonesia, Jakarta, Rabu (12/3/2025).

Baca Juga: Mewujudkan Sawit Berkelanjutan lewat Industri Kerja Ramah Perempuan

Pemimpin Redaksi Olenka, Cahyo Prayogo, mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membuka cakrawala tentang potensi hilirisasi dan komersialisasi produk UMKM berbasis kelapa sawit. Cahyo berharap, kegiatan ini dapat meningkatkan minat para pelaku UMKM untuk mengambil langkah-langkah konkret dalam pengembangan bisnis UMKM berbasis kelapa sawit.

"Kegiatan Showcase dan Outlook UMKM Sawit 2025 merupakan hasil kerja sama antara Olenka.id dan Badan Pengelola Dana Perkebunan atau BPDP. Kegiatan ini adalah wujud komitmen Olenka dan BPDP dalam mendorong pengembangan kelapa sawit berkelanjutan di Indonesia," tutur Cahyo dalam sambutannya di acara "Showcase & Outlook UMKM Sawit 2025", Rabu (12/3/2025).

Lebih lanjut, Cahyo mengisahkan pengalaman dirinya melakukan wawancara dengan pelaku UMKM asal Yogyakarta yang mengolah produk turunan kelapa sawit. Ia mengatakan, pelaku UMKM asal Yogyakarta tersebut memutuskan untuk menjadi seorang entrepreneur setelah mengikuti workshop yang diadakan oleh BPDP. "Jadi, ini adalah testimoni dan bukti nyata bahwa BPDP berhasil melahirkan pelaku UMKM berbasis kelapa sawit," ungkapnya.

Cahyo menambahkan, BPDP tidak berhenti pada melahirkan pelaku usaha berbasis kelapa sawit. BPDP juga menyelenggarakan pelatihan, pendampingan, hingga membantu melakukan promosi dan perluasan pasar bagi UMKM tersebut. Ia berharap kegiatan ini dapat mendorong pertumbuhan industri kelapa sawit yang berkelanjutan baik dari sisi ekonomi, lingkungan, dan sosial.

"Kegiatan showcase seperti ini perlu terus digalakkan agar terjadi perluasan pasar para pelaku UMKM berbasis kelapa sawit sehingga tercipta bisnis yang berkelanjutan," terang Cahyo.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Divisi UKMK BPDP, Helmi Muhansah, meyakini bahwa pengembangan hilirisasi dan komersialisasi produk UMKM berbasis kelapa sawit dapat mendukung rencana Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar delapan persen. Pasalnya, para pelaku UMKM berbasis kelapa sawit sangat berpotensi menghasilkan produk yang berorientasi ekspor. Kemudian dari sisi konsumsi, peran produk turunan berbasis kelapa sawit juga memiliki peran dan kontribusi yang besar.

"Kami sangat berharap para pelaku UMKM berbasis kelapa sawit ini bisa berkontribusi positif terhadap pencapaian target pertumbuhan ekonomi delapan persen," ujarnya.

Adapun, Deputi Bidang Usaha Menengah Kementerian UMKM, Bagus Rachman, mengatakan bahwa kelapa sawit menjadi salah satu dari tujuh komoditas utama atau komoditas strategis sebagai sumber hilirisasi yang ditujukan untuk peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Sebagai komoditas strategis, kata Bagus, kelapa sawit berperan besar dalam kehidupan masyarakat Indonesia, baik dari aspek ekonomi, sosial, dan ketahanan energi. Kelapa sawit dan produk turunannya juga menjadi bagian keseharian masyarakat Indonesia, termasuk dalam produk UMKM.

"Hingga kini baru 100 dari 200 produk turunan sawit yang dimanfaatkan sehingga hal ini menjadi potensi besar bagi pengusaha mikro agar berkembang menjadi lebih besar," papar Bagus. 

Sebagai informasi, selain menggelar pameran produk-produk UKM yang berbasis kelapa sawit dan menjadi ruang untuk membangun hubungan dan kolaborasi strategis dengan multipihak, acara Showcase & Outlook UMKM Sawit 2025 ini juga menyajikan dua outlook session yang menghadirkan narasumber-narasumber kompeten di bidangnya.

Sesi pertama outlook session kali ini mengangkat tema "Peran UMKM Berbasis Sawit sebagai Sumber Pertumbuhan Ekonomi Inklusif" yang menghadirkan narasumber: Dr. Eisha Maghfiruha Rachbini, S.E., M.Sc selaku Direktur Program INDEF; Prof (Ris) Ir. Didiek Hadjar Goenadi, M.Sc, PhD, INV, Ketua Umum Asosiasi Inventor Indonesia (AII); serta Elvyrisma T Nainggolan, Ketua Kelompok Pemasaran Kementerian Pertanian RI.  

Kemudian, kegiatan dilanjutkan dengan outlook session kedua yang mengangkat tema "Proyeksi dan Arah Hilirisasi Pengembangan UMKM Berbasis Kelapa Sawit di Indonesia Tahun 2025". Hadir sebagai pemateri, yakni Agam Fatchurrochman selaku Kompartemen Hubungan Stakeholders di bawah naungan Bidang Sustainability GAPKI; Helmi Muhansah, Kepala Divisi UKMK BPDP; dan Akbar Himawan Buchari, Ketua Umum BPP HIPMI. Kedua sesi diskusi tersebut akan dimoderatori oleh Dr. Pinpin Bhaktiar, Educator Entrepreneurship dan Founder Seci Institute Group. 

Kedua sesi diskusi tersebut diharapkan dapat membangun interaksi dan pemahaman mendalam antara pelaku usaha UMKM sawit, partisipan, hingga pihak berwenang yang hadir dalam kegiatan ini. Selain itu, outlook session dapat menjadi kesempatan untuk menggali informasi lebih jauh dari para ahli.