Sebagai langkah strategis dalam menghadapi tantangan bisnis global dan menyongsong target perusahaan di masa depan, PERURI menyelenggarakan acara Executive Briefing dengan tema “Strengthening Governance Through Effective Internal Control to Enhance Business Resilience”. Acara ini berlangsung di Gedung Subono Mantofani, Kantor PERURI Jakarta, pada Selasa (9/12).

Kegiatan ini dirancang sebagai forum penyamaan persepsi dan penguatan komitmen seluruh elemen pimpinan perusahaan (Top Level Management) terkait pentingnya implementasi pengendalian internal (internal control). Melalui format talkshow interaktif, acara ini bertujuan mendorong diskusi yang bermuara pada keputusan strategis guna menciptakan ketahanan perusahaan (business resilience) yang berkelanjutan.

Baca Juga: PERURI Sabet Penghargaan Platinum dan Gold di BUMN Branding dan Marketing Award 2025

Acara diawali dengan penyampaian laporan kegiatan oleh Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PERURI, Fajar Rizki. Dalam laporannya, Fajar Rizki memaparkan rangkaian aktivitas yang telah dilaksanakan, capaian kinerja utama, serta perkembangan program strategis yang tengah berjalan. 

Kemudian acara dilanjutkan oleh sambutan dari Direktur Utama PERURI, Dwina Septiani Wijaya. Dalam sambutannya, Dwina menegaskan urgensi percepatan transformasi perusahaan. “Agenda ini sangat penting untuk mempersiapkan transformasi PERURI secara besar-besaran, terutama terkait mandat baru yang diberikan pemerintah. Seluruh pimpinan grup diharapkan dapat menyongsong target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2026 dengan fondasi tata kelola yang kuat,” ujar Dwina.

Baca Juga: Terima Dividen BUMN Rp90 Triliun, Menkeu Purbaya Nilai Danantara Mampu Lunasi Utang Whoosh Tanpa ABPN

Turut hadir dalam acara ini, Wakil Kepala Badan Pengaturan BUMN, Tedi Bharata, yang memberikan arahan strategis. Tedi menyoroti posisi strategis PERURI dalam ekosistem digital nasional. “PERURI memiliki privilege dari pemerintah untuk berada di bisnis masa depan, yaitu digitalisasi. Hal ini adalah peluang besar yang tidak boleh disia-siakan,” tegas Tedi.

Sesi inti acara diisi dengan talkshow yang menghadirkan dua narasumber ahli, yaitu Plt. Asisten Deputi Bidang Manajemen Risiko dan Kepatuhan BP-BUMN, Anindita Eka Wibisono, serta Partner Assurance PwC Indonesia, Meita Laimanto. Dalam paparan mengenai ‘Tata Kelola Korporasi BUMN dalam Menciptakan Business Resilience’, Anindita mengingatkan kembali peran vital PERURI. “PERURI sesuai undang-undang, memiliki privilege untuk industri masa depan dan harus sustain,” ungkapnya.

Sementara itu, Meita Laimanto yang membawakan materi ‘Best Practice dalam Implementasi Internal Control yang Efektif’, menekankan aspek fundamental dari tata kelola. “Tata kelola itu bukan hanya formalitas, tapi suatu fondasi utama untuk kemajuan perusahaan,” jelas Meita.

Menutup rangkaian acara, Dewan Pengawas PERURI, Marlison Hakim, memberikan pandangannya mengenai pentingnya internalisasi budaya tata kelola.

“Bahwa tata kelola bukanlah formalitas, tetapi pertumbuhan untuk membangun keberlangsungan. Saya mengajak keseluruhan jajaran bahwa acara ini jangan dianggap sebagai formalitas semata, tetapi menjadi kontemplasi untuk masa depan PERURI, melalui penguatan internal dan budaya SDM,” ujar Marlison.

Melalui Executive Briefing ini, PERURI menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) sebagai landasan utama dalam menjalankan transformasi bisnis dan digital, guna memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa dan negara.