Menjelang Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang diperingati tiap 12 Desember (12.12), antusias masyarakat yang tinggi untuk berburu diskon dan promo akhir tahun dibayangi juga oleh ancaman kejahatan digital. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Indonesia Anti-Scam Centre (IASC) mencatat bahwa sejak November 2024 hingga September 2025, terdapat lebih dari 274.000 laporan penipuan dengan total kerugian mencapai Rp6,1 triliun.

Merespons keresahan tersebut, Blibli menegaskan komitmen perusahaan untuk memastikan platform yang aman sekaligus terus mengedukasi pelanggan. Dari sisi teknologi, PT Global Digital Niaga Tbk (Blibli) dan PT Global Distribusi Pusaka (GDPu) kembali mempertahankan sertifikasi ISO 27001:2022, standar internasional untuk manajemen keamanan informasi. Untuk sertifikasi ISO 27001, Blibli menjadi e-commerce pertama di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi ISO 27001 pada Desember 2019.

Baca Juga: Blibli Tiket Action Hadirkan Langkah Membumi Ecogroud 2025

Selain itu, PT Global Digital Niaga Tbk (Blibli) juga mempertahankan ISO 27701:2019, standar global untuk tata kelola privasi (PIMS) yang memastikan perlindungan data pribadi yang sejalan dengan UU Perlindungan Data Pribadi yang berlaku UU No 27 tahun 2022 serta dengan praktik terbaik global dan regulasi, seperti GDPR (Regulasi perlindungan data di Uni Eropa).

“Menjelang Harbolnas, aktivitas belanja online biasanya meningkat signifikan. Karena itu, Blibli terus memperkuat pertahanan siber dan memastikan setiap transaksi pelanggan berlangsung aman dan terlindungi. Pembaruan sertifikasi ISO 27001:2022 dan ISO 27701:2019 menjadi bukti komitmen kami dalam menjaga keamanan informasi dan privasi data konsumen. Namun, keamanan yang optimal hanya dapat dicapai melalui kolaborasi—kami menyediakan platform yang aman, sedangkan pengguna juga perlu menjalankan praktik keamanan digital yang baik,” ujar Yosua Sugianto, IT GRC Manager Blibli, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (3/12/2025).

Melalui dua standar ISO ini, Blibli memastikan bahwa setiap titik interaksi pelanggan mulai dari login aplikasi, transaksi pembayaran, hingga percakapan dengan customer service maupun pengalaman di toko fisik dilindungi oleh sistem keamanan berlapis yang menjaga kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan data, serta mengelola privasi secara bertanggung jawab.

Di dunia keamanan digital, Blibli menjalin hubungan strategis dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Tidak hanya terlibat dalam berbagai program dan diskusi keamanan digital nasional, tim teknologi Blibli juga berulang kali menjadi juara di kompetisi dan program pengujian kerentanan yang diselenggarakan BSSN.

Pada saat yang sama, Blibli juga secara konsisten meningkatkan literasi keamanan pelanggan, mulai dari kampanye anti-phishing, tips mengenali kanal resmi, imbauan untuk tidak membagikan OTP, hingga edukasi tentang penawaran yang terindikasi tidak wajar. Langkah-langkah sederhana ini menjadi pertahanan pertama sebelum pelanggan mengambil keputusan transaksi.