Presiden Prabowo Subianto menegaskan dirinya melakukan penghematan anggaran di semua kementerian/lembaga di Kabinet Merah Putih. Efisiensi anggaran itu bertujuan untuk mengalokasikan anggaran yang  jauh lebih besar pada program-program prioritas pemerintah salah satunya adalah Program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Prabowo mengatakan, penghematan dilakukan diberbagai pos anggaran salah satunya adalah anggaran perjalanan dinas acara-acara yang sifatnya seremonial. Dia menyebut anggaran besar pada pos tersebut adalah anggaran mubazir yang tak memberi dampak pada masyarakat sehingga mesti dipangkas serendah-rendahnya. 

Baca Juga: Tak Hanya Prabowo, Ternyata Megawati Juga Pernah Pangkas Anggaran

"Saya melakukan penghematan. Saya ingin pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu, yang mubazir, yang hanya dijadikan alasan untuk nyolong (mencuri), dihentikan dan dibersihkan," kata Prabowo dalam pidatonya di acara Kongres ke-18 Muslimat Nahdlatul Ulama di Gedung Jatim Expo Surabaya, dilansir Olenka.id Kamis (13/2/2025). 

Prabowo mengakui efisiensi anggaran yang ia lakukan tak sepenuhnya diterima jajarannya, dia bahkan blak-blakan mengatakan ada pihak tertentu di dalam pemerintahan yang mencoba melakukan perlawanan. 

"Ada yang melawan saya dalam birokrasi, merasa kebal hukum, merasa sudah menjadi raja kecil. Saya ingin menghemat uang agar bisa memberi makan anak-anak rakyat dan memperbaiki seluruh sekolah di Indonesia," ujarnya.

Prabowo menyoroti kondisi sekolah-sekolah di Indonesia yang masih jauh dari layak. Saat ini, terdapat sekitar 330.000 sekolah di Indonesia, tetapi anggaran yang tersedia hanya cukup untuk memperbaiki 20.000 sekolah per tahun. Jika tidak dilakukan penghematan, perbaikan seluruh sekolah akan memakan waktu bertahun-tahun.

"Saya lihat sendiri kondisi sekolah-sekolah kita. Kalau anggaran perbaikannya hanya cukup untuk 20.000 sekolah, berapa tahun kita mau selesaikan 330.000 sekolah?" ungkapnya.

Oleh karena itu, Prabowo menegaskan bahwa perjalanan dinas ke luar negeri harus dikurangi dan hanya diperbolehkan bagi yang benar-benar bertugas atas nama negara.

"Mbandel, dablek, enggak usah keluar negeri. Lima tahun enggak usah keluar negeri kalau perlu. Yang tugas belajar boleh, yang memang atas nama negara boleh, tetapi kalau cuma untuk jalan-jalan, pakai uang sendiri," papar Prabowo.

Selain perbaikan sekolah, Prabowo juga menegaskan bahwa pemerintahannya akan fokus pada pengentasan kemiskinan absolut, terutama dengan memberikan makan gratis kepada anak-anak serta memperbaiki infrastruktur jalan.

Baca Juga: Pesan Jokowi untuk Sang Putra yang Jadi Wapres: Ojo Kemajon

Dengan kebijakan efisiensi anggaran belanja ini, Prabowo berharap uang negara dapat dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan dan pangan bagi generasi muda.