Pemerintah melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggaungkan kampanye bertema "Gerakan Kembali ke Meja Makan". Pasalnya, pemerintah percaya bahwa keluarga berperan penting untuk membangun kualitas masyarakat.

"Gerakan Kembali Ke Meja Makan" adalah upaya bersama untuk mengingatkan kembali keluarga-keluarga Indonesia akan pentingnya meluangkan waktu untuk berkumpul dan berkomunikasi bersama anggota keluarga.

“Pada peringatan Hari Keluarga Nasional tahun ini yang jatuh pada 29 Juni 2024, BKKBN mengangkat tema kampanye, yakni ‘Gerakan Kembali Ke Meja Makan’. Kami percaya, keluarga berperan penting untuk membangun kualitas masyarakat dan salah satunya dapat dimulai dengan menghidupkan kembali berbagai nilai baik dari kegiatan memasak dan makan bersama di rumah," terang Dr. Ukik Kusuma Kurniawan, S.KM, M.PS, MA, Kepala Pusat Pelatihan, Kerja sama Internasional BKKBN dalam acara konferensi pers peluncuran AKADEMI ABC di Jakarta, pada Senin (10/06/2024).

Baca Juga: 5 Alasan Penting Kepala Keluarga Harus Melek Literasi Keuangan, Jangan Disepelekan Ya!

Selain dapat membangun kualitas masyarakat menjadi lebih baik, BKKBN mengajak masyarakat kembali membiasakan berkumpul di meja makan untuk membangun relasi keluarga yang lebih kuat.

"Selain itu juga dapat membangun relasi keluarga yang lebih kuat, memasak dan makan bersama keluarga di rumah juga akan semakin memberdayakan para ibu dalam hal pemenuhan gizi keluarga," lanjutnya.

Hal itu dibenarkan melalui hasil penelitian yang dilakukan Syracuse University, rutinitas keluarga seperti makan malam bersama bisa berkaitan erat dengan pernikahan yang lebih bahagia, meningkatkan kesehatan anak-anak, dan hubungan keluarga yang lebih kuat.

Baca Juga: Rentan Konflik, Bagaimana Solusi Terbaik Kelola Bisnis Keluarga?

Di kesempatan yang sama, sebagai public figure yang juga menjalankan peran sebagai seorang ibu, Ussy Sulistiawaty menyambut baik kampanye yang digaungkan oleh pemerintah tersebut. Ia menilai bahwa kegiatan memasak dan makan bersama di rumah merupakan momen bonding antarkeluarga.

"Masak adalah bonding ibu ke anak dan istri ke suami. Bahkan, ke teman. Menjalin silaturahmi juga bisa dari masakan," katanya kepada redaksi Olenka.

Untuk itu, di tengah kesibukannya, Ussy tetap menyempatkan waktu untuk memasak makanan favorit anak dan suaminya. Meskipun, baginya kegiatan tersebut cukup menantang.

Baca Juga: Mengenal Konsep Literasi Digital di Keluarga, Seperti Apa?

"Di zaman yang serba instan ini, memasak di rumah sering jadi tantangan yang cukup memusingkan, apalagi sebagai wanita yang harus menjalankan lebih dari satu peran, sebagai istri, ibu, dan pekerjaan. Padahal, kita dituntut untuk selalu kreatif dengan resep-resep yang up-to-date, menyiapkan bumbu-bumbu, dan mengolah itu semua jadi masakan yang tidak membosankan," ucapnya.

Kendati demikian, Ussy menilai memasak lebih banyak manfaatnya ketimbang kesulitannya. Ia mengaku tenang jika melihat anggota keluarganya memakan masakan buatannya sendiri.

"Memasak di rumah lebih banyak manfaatnya. Terutama dari segi kebersihannya. Walaupun sekarang dimudahkan membeli makanan melalui aplikasi, aku lebih senang memasak untuk anak-anak dan suami. Walaupun masakannya bukan masakan mahal. Tapi, aku yakin untuk memberikan makanan yang terbaik untuk anak-anak," tutupnya.