TikTok Indonesia bersama Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia resmi meluncurkan kampanye bertajuk #LawanJudol untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya judi online (judol) pada Selasa (25/2) lalu. Mengangkat tema "Break The Cycle–Bangkitkan Potensi, Wujudkan Mimpi", peluncuran ini menegaskan komitmen TikTok dalam menciptakan ekosistem digital yang lebih aman dan positif.

Hilmi Adrianto, Head of Public Policy and Government Relations TikTok Indonesia, menegaskan bahwa TikTok memiliki kebijakan ketat terhadap judol, di mana semua konten yang mempromosikan atau memfasilitasi aktivitas perjudian dilarang di platform. Sepanjang Januari hingga Desember 2024, TikTok telah menghapus sekitar 900.000 video terkait perjudian online.

Baca Juga: BCA Perkuat Aspek People, Process, dan Technology untuk Optimalkan Keamanan Siber Perbankan

"TikTok berkomitmen untuk memerangi penyebaran perjudian online melalui kebijakan yang jelas, fitur keamanan yang kuat, dan moderasi ketat untuk melindungi pengguna. Melalui laman kampanye #LawanJudol di platform, kami juga menyediakan informasi kredibel dan edukatif dari sumber tepercaya untuk meningkatkan literasi digital masyarakat. Kami berharap kampanye ini dapat menjadi langkah kolaboratif untuk membangun ekosistem digital yang lebih positif dan aman," jelas Hilmi, dikutip Kamis (6/3/2025).

Acara peluncuran kampanye #LawanJudol yang berlangsung di Auditorium Gedung Science Techno Park, Universitas Indonesia ini dihadiri oleh Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Alexander Sabar, yang mewakili Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah, industri, dan akademisi sangat diperlukan untuk menciptakan ruang digital yang lebih aman dan edukatif.

"Perjudian online tidak hanya berdampak pada aspek finansial, tetapi juga pada kesehatan mental dan masa depan generasi muda.  Pemerintah berkomitmen untuk terus memperketat pengawasan serta bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk platform digital seperti TikTok. Kami mengapresiasi langkah TikTok dalam mendukung upaya edukasi digital melalui kampanye #LawanJudol yang melibatkan generasi muda secara aktif," ujar Alexander. 

Melalui sinergi antara pemerintah, komunitas, dan TikTok, kampanye #LawanJudol diharapkan dapat menjangkau lebih banyak masyarakat luas, terutama generasi muda dan memberikan dampak nyata dalam meningkatkan literasi digital serta mencegah perilaku berisiko seperti judol.