Perjalanan Karier

Sebelum terjun ke industri hiburan, Acho pernah bekerja di sebuah agensi digital selama tujuh tahun hingga 2012. Di akhir-akhir profesinya sebagai anak agency, Acho sudah rutin tampil di acara ‘Stand Up Comedy Show’ yang tayang di Metro TV pada 2011.

Acho seringkali membawakan materi yang berkaitan dengan kisah percintaan dan tempat kelahirannya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang dikenal sebagai daerah rawan. Aktif menjadi komika membuka gerbang kariernya ke dunia hiburan Tanah Air.

Sebelum menjadi sutradara, ia merambah ke dunia akting lewat perannya sebagai Suketi Kuncoro di film Luntang Lantung pada 2014. Di tahun yang sama, ia kembali muncul di film Bajaj Bajuri the Movie berperan sebagai Ucup.

Setelahnya, ia terlibat di berbagai project film dan melakoni banyak peran seperti Ngenest (2015); Koala Kumal (2016); Surga yang Tak Dirindukan 2 (2017); Milly & Mamet: Ini Bukan Cinta & Rangga (2018); Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan (2019). Kemudian, Ngeri-Ngeri Sedap (2022); 2nd Miracle in Cell No. 7 (2024); hingga Tinggal Meninggal (2025).

Baca Juga: Profil dan Perjalanan Karier Indra Jegel, dari Panggung Komika hingga Terjun ke Layar Lebar

Tak hanya berakting, Acho mengembangkan kariernya sebagai sutradara film, penulis naskah, bahkan menjadi konsultan komedi di beberapa judul film. 

Acho memulai debutnya sebagai sutradara lewat film Gara-Gara Warisan yang dibintangi oleh Oka Antara hingga Sheila Dara. Ketertarikan Acho menggarap film tersebut lantaran menurutnya, premis ceritanya potensial untuk dikembangkan dengan unsur drama serta komedi.

Namanya semakin mentereng sebagai sutradara setelah Agak Laen sukses terus melejit di tangga box office Indonesia di film pertamanya. Film komedi yang ia tulis ini sukses menuju tujuh juta penonton saat itu.