Dari sinilah Michelle mulai melihat peluang. Ia menyadari bahwa minuman berbahan dasar kopi dengan sentuhan rasa yang tidak biasa bisa menjadi daya tarik tersendiri. Berbekal intuisi bisnis dan kepekaan terhadap tren, Michelle bersama empat rekannya akhirnya membuka Kedai Kopi KULO pertama di kawasan Cikajang pada Desember 2017.
Namun, awal perjalanan Michelle bersama rekannya merintis Kdai Kopi KULO tak semulus harapan. Dengan modal awal kurang dari Rp100 juta, mereka hanya mampu menjual 10 hingga 20 gelas per hari di awal usaha.
Tak langsung putus asa, Michelle dan rekannya pun mengembangkan strategi bisnis dengan mempromosikan ke orang-orang terdekat hingga masuk ke platform ride hailing seperti Gojek. Strategi yang dijalankannya itu mujur, hingga membuatnya kebanjiran pesanan hingga ratusan cup.
Baca Juga: Deretan Perempuan Ternama di Bisnis Kopi Kekinian
Bukan hanya Avocatto, varian menu lainnya pu mulai ditambahkan dan menjadi andalan. Seperti Kopi Keju, Kopi Item, Es Coklat, dan masih banyak lagi. Hingga akhirnya, perlahan-lahan Kopi Kulo mulai banyak dikenal masyarakat luas.mulai mengembangkan bisnis melalui sistem kemitraan.
Bak memanfaatkan momen, Michelle pun mulai mengembangkan bisnisnya melalui sistem kemitraan dan membuka cabang di berbagai kota di Indonesia. Kopi KULO berkembang pesat seiring berjalannya waktu. Kini, tercatat sudah lebih dari 300 gerai Kopi KULO tersebar di Tanah Air dengan rata-rata penjualan mencapai 250-300 gelas per hari.
Sukses dengan Kopi KULO, Michelle pun mencoba peruntungan dengan memperluas fokus bisnisnya di industri F&B dengan membentuk KULO Group. Bersama KULO Group, Michelle menghadirkan berbagai merek kuliner lainnya, seperti Pochajjang Korean BBQ, Kitamura Shabu-Shabu, Xi Bo Ba, dan Mazeru.