Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Basuki Hadimuljono, menekankan pentingnya kemampuan pemimpin dalam memahami karakter setiap anggota tim. Menurutnya, efektivitas kepemimpinan tidak hanya bergantung pada aturan dan struktur, tetapi juga pada pendekatan personal yang tepat.
Basuki menjelaskan bahwa secara umum terdapat empat karakter dasar manusia yang harus dikenali pemimpin. Pertama, individu yang mengetahui bahwa dirinya tahu.
“Ini yang terbaik. Kedua, mereka yang mengetahui bahwa dirinya tidak tahu, sehingga pemimpin cukup memberikan arahan," ujarnya.
Baca Juga: Lebih Dekat dengan Basuki Hadimuljono, Pejabat Humoris yang Punya Segudang Prestasi
Ketiga, individu yang tidak mengetahui bahwa dirinya tahu, sehingga perlu diingatkan agar potensi mereka muncul. Keempat, dan yang menurut Basuki paling menantang adalah individu yang tidak mengetahui bahwa dirinya tidak tahu atau dalam bahasa sehari-hari kerap disebut “sok tahu”. Untuk karakter ini, ia menilai seorang leader harus bersikap tegas.
“Kalau yang sok tahu tadi, bagaimana cara memberi tahu? Tempelin dia. Kalau cuma dikasih tahu, pasti nggak ngerti dia,” kata Basuki menegaskan bahwa ketegasan diperlukan karena individu dalam kategori tersebut biasanya tidak cukup efektif hanya dengan diberi penjelasan.
Baca Juga: Basuki Hadimuljono: Pembangunan IKN Terus Berjalan, Investasi Diminta Tetap Dilanjutkan
Basuki menilai bahwa kemampuan memahami karakter ini harus dibarengi dengan personal touch dalam memimpin. Ia mencontohkan pengalamannya sendiri yang kerap berkomunikasi langsung dengan pejabat lintas kementerian saat membutuhkan percepatan kebijakan.
“Di Indonesia ini banyak, Pak Budi, nggak bisa yang namanya sistem jalan sendiri,” katanya. Ia mengungkapkan bahwa ia masih menggunakan ponsel sederhana, namun isinya berisi kontak dari dirjen berbagai kementerian hingga pejabat eselon.
Baca Juga: Basuki Hadimuljono: Sebagai Plt OIKN, Saya Akan Mempercepat Program yang Sudah Dibuat
“Kalau saya minta bikin apa aja—bikin perpres, bikin PP—pasti saya telepon langsung. Karena kalau tidak, nggak jalan,” lanjutnya.
Menurut Basuki, komunikasi langsung dengan orang yang tepat menjadi salah satu cara paling efektif untuk memastikan pekerjaan berjalan sesuai kebutuhan. Cara ini sekaligus mencerminkan bahwa dalam birokrasi, pemimpin tidak bisa hanya mengandalkan alur administratif formal.
“Personal touch leader itu harus ada,” tegasnya.
Dengan pemahaman karakter dan pendekatan personal, Basuki menilai seorang pemimpin dapat membangun hubungan kerja yang lebih efektif dan mempercepat pengambilan keputusan, terutama dalam konteks pembangunan Ibu Kota Nusantara yang membutuhkan koordinasi lintas sektor.