Relawan Pro Jokowi, Freddy Alex Damanik mengaku sejumlah kader PDI Perjuangan bakal hijrah ke partai politik yang didirikan Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya Jokowi masih punya banyak loyalis di PDI Perjuangan kendati yang bersangkutan tak lagi menjadi bagian dari partai moncong putih itu.
Hal ini disampaikan Freddy Alex Damanik menanggapi desas-desus yang menyebut Presiden ke-7 RI itu bakal mendirikan partai politik baru setelah dipecat PDI Perjuangan.
Baca Juga: Dijamin Puan Maharani, Hubungan PDIP dan Jokowi Tetap Harmonis
"Banyak, itu pasti banyak faksi-faksi, berbeda. Nanti kalau Pak Jokowi dirikan partai jangan-jangan brojol itu partai, ya brojol ikut Pak Jokowi semua," kata Freddy dalam sebuah diskusi dilansir Rabu (19/3/2025).
Seperti diketahui bersama, hubungan Jokowi dengan PDI Perjuangan mulai berjarak sejak Pilpres 2024 ketika dirinya memilih mendukung putranya Gibran Rakabuming Raka maju sebagai cawapres mendampingi Prabowo Subianto yang berhasil menekuk pasangan dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Jokowi kemudian didepak dari partai politik besutan Megawati Soekarnoputri tersebut, belakangan hubungan kedua belah pihak kembali memanas setelah sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto ditersangkakan dan ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). PDI kemudian menuding kasus ini merupakan bagian dari permainan politik Jokowi. Di sisi lain Jokowi tak mau merespons sikap PDI Perjuangan secara berlebihan dia hanya mengatakan kesabarannya ada batasnya.
Menurut Freddy ucapan Jokowi yang mengatakan 'sabar ada batasnya' baru-baru ini menunjukkan bahwa rangkaian perseteruan dengan PDIP berlangsung cukup lama. Menurutnya, wajar jika Jokowi mengeluarkan pernyataan itu dalam merespons omongan politisi PDIP Deddy Sitorus.
"Jadi ini enggak bisa dipisahkan dari semua itu, sehingga pada saat statement Deddy Sitorus seperti itu wajar, Pak Jokowi itu ya itu katakan marah, katakan sudah ada batasnya seperti itu, sangat wajar. Ya muaklah," ucapnya.
Freddy pun menjelaskan Jokowi masih memiliki gagasan besar bagi Indonesia. Namun, ia tak lagi duduk di posisi formal dalam kancah politik Indonesia hari ini.Ia mengatakan jika Jokowi akan mendirikan partai. Ia takkan mendirikan partai konvensional seperti yang sudah ada di Indonesia hari ini.
"Beliau mengusulkan untuk mengurangi biaya operasional partai yang begitu menjadi momok bagi partai-partai dan ini terus jadi pembahasan, beliau misalnya usulkan kantor-kantor dilakukan secara virtual mulai DPC bahkan tingkat bawah," ucapnya.
Baca Juga: Jor-joran Investasi Hilirisasi, Prabowo Target Buka 8 Juta Lapangan Pekerjaan Baru
Ia juga mengatakan peluncuran partai itu nantinya akan mencermati momentum politik tanah air. Mereka, relawan Jokowi pun menyerahkan sepenuhnya ke Jokowi perihal momentum tersebut.
"Apakah nanti momentum ini berkaitan dengan PDIP atau apa pada saat itu kami serahkan ke Pak Jokowi," ujar dia.