Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) bersama Permodalan Nasional Madani (PNM) melakukan kolaborasi untuk mendorong produksi Kopi Kintamani dapat menembus pasar luar negeri.
Kepala Sekretaris Perusahaan Cahyo Hari Purwanto kepada wartawan mengatakan pihaknya menjalin kolaborasi sesama BUMN khususnya PNM untuk memberikan pendampingan serta sarana kepada kelompok usaha tani kopi yang tinggal di Desa Catur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali.
"Saya punya harapan bapak/ibu bisa usahakan Kopi Kintamani sampai ekspor. Contohnya kami punya binaan di Padang, mereka bisa ekspor ke Turki dan Norwegia, kalau ada event kami diundang, kami kirim UMKM. Saya yakin para petani di sini bisa," kata dia dalam kegiatan penyerahan.
“Selain bantuan pendanaan, Askrindo juga memberikan bantuan sarana produksi agar Kopi Langit Bali Kintamani ini terus dikenal luas oleh wisatawan,” tambahnya.
Sementara itu, EVP Pengembangan dan Jasa Manajemen PNM Razaq Manan Ahmad menilai semangat BUMN untuk mendorong para petani kopi memerlukan dukungan dari bangak pihak.
Karena itu, pihaknya pun mengapresiasi langkah dan aksi Askrindo yang memberikan penjaminan sekaligus menyalurkan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada para petani kopi setempat.
"Kerja sama yang baik dan kami harap ini terus berlanjut," kata dia.
Sementara itu, Ketua kelompok petani Kopi Arabika Langit Bali, Wayan Sukadana Yasa menceritakan keunikan rasa Kopi khas Kintamani ini, “Cita rasa serta aroma dari Kopi Kintamani ini cenderung terasa citrusy, ini dikarenakan proses penanamannya yang unik dan tidak biasa,” jelas wayan.
Perkebunan Kopi Kintamani ini biasanya juga menjadi lahan perkebunan jeruk atau sayuran lainnya. Berkat inilah aroma kopinya terasa seperti buah jeruk. Tentunya aroma dan cita rasa citrusy ini berasal dari cara penanaman tradisional tanpa proses chemical.
Sesuai dengan filosofi “Tri Hita Karana” yang masih dilestarikan hingga kini, semua proses penanaman hingga panen dilakukan secara alami dan tradisional. “Tri Hita Karana” sendiri jika diterjemahkan menjadi tiga penyebab kebahagian.
Salah satunya adalah filosofi untuk menjaga keseimbangan alam. Perkebunan Kopi Kintamani menjaga keseimbangan alam dengan juga menggunakan sistem irigasi subak, pupuk organik, dan tanpa pestisida. Selain itu penanaman pohonnya ditanam beriringan dengan pohon jeruk atau sayuran.
Jadi, tidak heran jika Kopi Kintamani juga dikenal sebagai kopi yang ecofriendly karena proses penanamannya yang begitu memerhatikan lingkungan. Kopi Kintamani juga sudah memiliki sertifikat Geographical Indication yang artinya jenis kopi ini sudah diakui secara internasional keberadaannya.
Nah, bicara proses penyeduhannya, kamu bisa mencoba proses seduh tradisional, yaitu tubruk. Kopi tubruk ini memang secara luas dikenal dari Sabang sampai Merauke. Proses pembuatannya mudah karena hanya membutuhkan bubuk biji kopi halus dan air panas saja.
Kopi Kintamani yang diseduh dengan cara tubruk juga memunculkan aroma yang lebih kuat. Biasanya warga lokal Bali juga menambahkan gula sebagai pemanis alami.