Artha Graha Network melakukan kunjungan ke Otorita IKN untuk membahas potensi investasi strategis di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP). Pertemuan ini menjadi awal dari dialog investasi jangka panjang yang berfokus pada pengembangan ekosistem urban berkelanjutan.

Dalam sambutannya, Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, menegaskan kembali komitmen pemerintah untuk terus melanjutkan pembangunan IKN. Menurutnya, pengembangan ekosistem urban berkelanjutan bukan hanya membangun infrastruktur fisik, melainkan juga menciptakan ruang kehidupan yang layak huni, produktif, dan inspiratif bagi seluruh lapisan masyarakat.

Baca Juga: PT Plataran Boga Rasa Teken Kerja Sama Strategis dengan Otorita IKN

"Dari Istana disampaikan bahwa tidak akan ada moratorium, dan pembangunan IKN justru dipercepat. Presiden Prabowo memerintahkan agar pembangunan Yudikatif dan Legislatif segera diselesaikan dalam tiga tahun. IKN adalah proyek prioritas nasional yang secara hukum telah memiliki undang-undang serta anggaran yang sudah disiapkan," ujar Basuki, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (4/8/2025).

Lebih lanjut, Basuki menjelaskan bahwa saat ini pembangunan difokuskan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).

"Sekarang kita berada di KIPP 1A, terdapat Istana, di sebelah kanan adalah Legislatif, dan di sebelah kiri adalah Yudikatif. Ini semua akan kita bangun dalam tiga tahun. Saat ini pembangunan jalan di KIPP 1B juga sudah dimulai karena di sana ada beberapa investasi yang masuk," jelasnya.

Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Sudiro Roi Santoso, menambahkan bahwa dibutuhkan elemen-elemen pendukung agar ekosistem perkotaan di IKN dapat berfungsi optimal. "Yang saat ini kami butuhkan agar ekosistem bisa berjalan adalah crowd, tempat-tempat keramaian dan juga lifestyle, seperti sarana olahraga. Jadi bukan sekadar memindahkan orang, melainkan menciptakan kenyamanan agar betah tinggal di sini," kata Roi.

Sementara itu, Sekretaris Otorita IKN, Bimo Adi Nursanthyasto, mengungkapkan bahwa IKN telah memiliki target market. "Saat ini IKN telah dihuni oleh sekitar 1.200 Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan jumlah pekerja konstruksi mencapai 5.000 orang. Jika kegiatan baru dimulai, bisa mencapai 25.000 orang. Selain itu, ada ribuan turis lokal yang datang setiap harinya, serta kunjungan rutin dari tamu-tamu pemerintah. Ini yang sering ditanyakan investor: berapa target market-nya? Kami yakin pengelolaan aset seperti di SCBD bisa diterapkan di sini, melalui kerja sama B2B yang menjanjikan," jelas Bimo.

Ia juga menyampaikan bahwa Kementerian PAN-RB telah menyampaikan kepada Otorita IKN untuk menyusun kriteria prioritas pemindahan ASN. Sebanyak 16 kementerian/lembaga telah terpilih untuk relokasi awal dengan jumlah ASN sekitar 3.500 orang.

Menanggapi pemaparan tersebut, perwakilan Artha Graha Network, Michael Iskandar, menyampaikan ketertarikannya terhadap potensi pembangunan IKN. "Saya rasa pembangunan ini menarik, khususnya untuk sektor hospitality dan food & beverage (F&B). Itu akan kami pelajari lebih lanjut," ungkap Michael.

Pertemuan ini mencerminkan komitmen Otorita IKN dan para pendukung seperti Artha Graha Network/Artha Graha Peduli, termasuk Bank Artha Graha Internasional, Electronic City, Discovery Hotels & Resorts, Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC), Takokak Win's Tea, Creative Event Entertainment, PT Samudera Indo Sejahtera (PT SIS Tual) untuk mengundang mitra strategis yang tidak hanya membawa modal, tetapi juga visi. Dengan target populasi yang terus bertumbuh, fondasi hukum yang kuat, serta dukungan politik yang solid, IKN dihadirkan bukan sekadar sebagai pusat pemerintahan baru, melainkan sebagai laboratorium hidup bagi model kota masa depan Indonesia.