Growthmates, banyak orang tua yang mempertanyakan kandungan gula dalam susu UHT (Ultra-High Temperature) yang sering dikonsumsi oleh anak-anak. Hal ini tentu wajar, mengingat meningkatnya kesadaran akan pentingnya menjaga asupan pada anak-anak untuk mencegah risiko kesehatan di masa depan.
Susu UHT dikenal sebagai sumber kalsium yang baik. Kalsium sangat penting untuk pembentukan dan pemeliharaan tulang serta gigi yang kuat. drg. Idial Trixi Aspaningrum, Sp.KGA, seorang dokter gigi anak dari Klinik Armedina menjelaskan bahwa konsumsi kalsium yang cukup sejak dini akan membantu mencegah masalah gigi dan tulang di kemudian hari.
“Tubuh menggunakan kalsium untuk menghasilkan zat yang dikenal sebagai hidroksiapatit. Senyawa inilah yang membentuk enamel gigi yang keras sehingga dapat melindungi bagian dalam gigi. Kandungan kalsium dalam air liur juga dapat memperbaiki gigi yang rusak akibat asam yang dihasilkan oleh bakteri didalam mulut, bekerja sama dengan mineral yang lain seperti fluoride dan fosfor,” ujar drg. Trixi.
“Kalsium dari susu UHT membantu memperkuat struktur gigi dan tulang anak. Namun, penting untuk diingat bahwa kalsium perlu dikonsumsi bersamaan dengan vitamin D agar dapat diserap dengan baik oleh tubuh. Gigi yang sehat penting untuk dimiliki anak agar dapat mengunyah makanan dengan baik dan tidak gampang berlubang. Kekurangan kalsium dari asupan makanan dapat mempengaruhi kesehatan gigi, terutama pada ketahanan dan kekuatannya. Tanda-tanda awal kekurangan kalsium pada gigi anak adalah gigi mudah rapuh atau gigi keropos,” lanjut drg. Trixi.
Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa makanan dan minuman manis umumnya mengandung gula tambahan seperti sukrosa, yang menjadi salah satu penyebab utama karies pada anak. Tetapi ada beberapa kasus anak-anak yang susah minum susu tanpa tambahan gula.
Baca Juga: Apa Itu Intoleransi Laktosa dan Susu Bebas Laktosa?
Untuk memenuhi rekomendasi ini, ada beberapa tips yang bisa dilakukan oleh orang tua dalam mengelola asupan sukrosa pada anak. Apabila anak sudah minum susu dengan tambahan gula di dalamnya, orang tua dapat memberikan cemilan berupa buah-buahan.
Rekomendasi yang ideal minum susu maksimal 2 kali sehari dan tidak diantara waktu makan, karena minum susu terlalu sering juga berpengaruh terhadap nafsu makan anak. Sebaiknya susu diminum pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum sikat gigi. Sebagai catatan setelah minum susu sebaiknya tidak langsung sikat gigi, beri jeda 1 jam sebagai usaha menetralkan PH rongga mulut.
Gula dalam Susu UHT
Menurut dr. Marya Haryono, M.Gizi, Sp.GK, FINEM, seorang spesialis gizi klinis dari RS Siloam Kebun Jeruk Jakarta, gula dalam susu UHT terdiri dari dua jenis utama, yaitu sukrosa dan laktosa. Sukrosa adalah gula tambahan yang sering kali ditambahkan untuk meningkatkan cita rasa susu, sementara laktosa adalah gula alami yang ditemukan dalam susu sapi.
Salah satu susu UHT yang bisa dicoba adalah MILKU. Susu MILKU menawarkan 3 varian, yaitu rasa original, coklat, dan stroberi. Dimana varian coklat dan stroberi mengandung 13 gram sukrosa, dan 9 gram laktosa, ini berada dalam kisaran takaran gula aman yang dapat dikonsumsi anak-anak setiap hari. Sedangkan untuk pilihan lebih sehat, Susu Milku Original mengandung 9 gram laktosa dan tidak ada tambahan sukrosa.
“Laktosa dan Sukrosa merupakan karbohidrat sederhana atau dikenal dengan disakarida. Secara natural laktosa berasal dari susu hewan sedangkan sukrosa banyak berasal dari buah dan sayuran. Sukrosa juga ditambahkan ke dalam berbagai makanan seperti susu kemasan, sereal sarapan, dan lain-lain. Sebagai karbohidrat, maka keduanya berfungsi sebagai sumber energi termasuk pada anak-anak, ” ungkap dr. Marya.
Baca Juga: Menilik Rencana Penggunaan Susu Ikan dalam Program Makan Bergizi Gratis
Sehari-hari kita bisa mendapat sukrosa dari gula pasir atau gula meja. Secara umum, sukrosa dapat dicerna dengan baik dan dapat dijadikan alternatif pengisi energi secara cepat. Namun, konsumsi yang berlebihan dan dalam jangka waktu lama, membuat risiko peningkatan berat badan dan risiko terkait beberapa penyakit seperti diabetes.
Dr. Marya menekankan pentingnya para orang tua mengawasi asupan gula anak secara keseluruhan dari berbagai sumber makanan lainnya.
“Laktosa adalah gula alami yang terdapat dalam susu dan memiliki peran penting dalam membantu tubuh menyerap kalsium serta menjaga kesehatan pencernaan anak, sedangkan sukrosa, meskipun ditambahkan untuk meningkatkan rasa, jumlahnya sangat terukur dan tidak membahayakan jika dikonsumsi dalam batas yang wajar,” pungkas dr. Marya.