PT Pintu Kemana Saja (PINTU), aplikasi crypto all-in-one pertama di Indonesia, kembali memperpanjang program Flexi Earn Super Rate Up.

Program ini memungkinkan pengguna untuk mendapatkan imbal hasil hingga 25% melalui fitur Flexi Earn, dan hadir kembali pada periode September hingga November 2025 dengan pilihan token seperti Cardano (ADA) dan Kusama (KSM).

Head of Product Marketing PINTU, Iskandar Mohammad, mengungkapkan tingginya minat pengguna pada program ini.

“Sejak program ini diluncurkan pada bulan Juli hingga Agustus, total pengguna Pintu Earn yang berpartisipasi naik 45% dan diikuti dengan kenaikan total deposit yang fantastis sebesar 2.564%. Untuk itu kami berinisiatif memperpanjang program ini dengan token-token pilihan seperti ADA, KSM, dan token lainnya khusus pengguna PINTU yang staking aset crypto PTU level 1 sampai 8,” jelas Iskandar, Selasa (30/9/2025).

Tentang Fitur Flexi Earn

Flexi Earn merupakan salah satu fitur unggulan di PINTU yang memungkinkan pengguna menyimpan aset crypto dan memperoleh imbal hasil yang terus terakumulasi setiap jam.

Pengguna dapat mengecek jumlah akumulasi imbal hasil di riwayat pembayaran Earn, serta melakukan pengambilan hasil setiap 12 jam.

Saat ini, terdapat belasan aset crypto yang tersedia di Flexi Earn, mulai dari Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Tether (USDT), hingga aset lainnya, dengan tingkat imbal hasil mulai dari 0,1% hingga 25%.

Iskandar menekankan, hadirnya Flexi Earn dan program Flexi Earn Super Rate Up bukan sekadar menambah opsi investasi, melainkan juga mendorong adopsi aset crypto di Indonesia.

“Hadirnya fitur Flexi Earn dan program Flexi Earn Super Rate Up 25% kami harap dapat mendorong daya tarik masyarakat terhadap investasi aset crypto sehingga mampu meningkatkan adopsi aset crypto di Indonesia. Bahkan lebih jauh lagi, aset crypto bisa menjadi pilihan utama bagi investor tidak hanya untuk trading namun bisa menjadi alternatif aset untuk menabung,” ujar Iskandar.

Baca Juga: Volume Trading Pintu Futures Naik Hampir 3 Kali Lipat, PINTU Permudah Akses Trading Derivatif Crypto

Tren Global: Crypto Sebagai Tabungan

Fenomena penggunaan aset crypto sebagai tabungan juga tercermin dari hasil survei Crypto Survey 2025 yang dilakukan Strategy& (PwC) terhadap lebih dari 2.500 partisipan di Amerika Serikat, Jerman, Turki, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.

Survei tersebut mengungkap strategi investor ritel crypto global: 50% memilih strategi buy & hold, 37% melakukan trading harian, dan 31% menggunakan saving plan. Artinya, 1 dari 3 investor kini memanfaatkan aset crypto sebagai instrumen menabung.

Iskandar menutup dengan menegaskan komitmen PINTU untuk menjadi gerbang investasi crypto bagi masyarakat Indonesia, dengan tetap mengedepankan edukasi dan prinsip investasi yang sehat.

“Aplikasi PINTU hadir untuk menjadi pintu masuk bagi masyarakat Indonesia untuk memulai perjalanan investasi dan trading aset crypto. Kami memiliki produk yang lengkap sesuai kebutuhan, baik investor pemula hingga trader pro dapat menggunakan produk-produk unggulan yang kami miliki,” tutur Iskandar.

“Namun, kami terus mengingatkan sebelum berinvestasi crypto lakukan riset mandiri, jangan fear of missing out (FOMO), dan pastikan telah mengalokasikan dana khusus untuk investasi,” tutup Iskandar.

Baca Juga: Pertama di Indonesia, PINTU Hadirkan Crypto Museum di Festival Crypto Terbesar Asia