Presiden Prabowo Subianto mengaku Indonesia menjadi salah satu negara dengan anggaran paling besar di dunia, namun dia mengatakan anggaran besar itu masih memiliki sederet masalah yang membuat pendidikan Indonesia masih belum maju seperti di negara-negara besar.

Prabowo mengatakan, salah satu masalah yang sampai sekarang belum teratasi secara maksimal adalah kebocoran anggaran, dia menyebut para tenaga pendidik di daerah pasti sudah paham dengan masalah ini, sebab mereka kerap menerima anggaran pendidikan yang tak sesuai.

Baca Juga: Prabowo Ogah Beri Amnesti Buat Immanuel Ebenezer

"Kita salah satu negara di dunia yang anggaran pendidikannya terbesar, terbesar," kata Prabowo dilansir Senin (25/8/2025).

"Saudara-saudara di daerah lebih tahu masalah ini, daripada kami-kami di Jakarta, kalian yang merasakan. Selalu anda dengar kan anggarannya sekian, tapi kok sampai di saya sekian," tambahnya. 

Prabowo mengatakan, pemerintah tidak bakal berdiam diri terkait hal itu, sumber kebocoran anggaran bakal ditelusuri, Prabowo menegaskan kebocoran anggaran harus segera diperbaiki demi menggenjot kualitas pendidikan Indonesia. 

"Hangusnya di mana? menghilangnya di mana? ini harus kita perbaiki, harus kita perbaiki," sambungnya.

Pemerintah menggelontorkan anggaran sebesar Rp757,8 triliun untuk sektor pendidikan pada 2026.

Dari ratusan triliun itu, Prabowo menganggarkan Rp335 triliun untuk pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang rencananya menargetkan 82,9 juta orang. Anggaran ini naik dua kali lipat dibanding tahun 2025 yang hanya Rp171 triliun.

Kemudian, sebesar Rp24,9 triliun digelontorkan untuk pelaksanaan program Sekolah Rakyat. Angka ini naik lebih dari 20 kali lipat jika dibandingkan 2025 ini yang hanya Rp1,76 triliun.

Selanjutnya, anggaran pendidikan juga akan digunakan Prabowo untuk membangun Sekolah Garuda sebesar Rp3 triliun. Anggaran akan digunakan untuk membangun Sekolah Unggulan Garuda di sembilan lokasi.

Anggaran pendidikan itu juga akan digunakan Prabowo untuk melaksanakan program revitalisasi sekolah. Total anggaran yang akan digelontorkan sebesar Rp22,5 triliun.

Anggaran ini naik dibandingkan dengan 2025 yang hanya sekitar Rp19 triliun dengan target sasaran revitalisasi 10.440 sekolah dan 2.120 madrasah.

Selain itu, Prabowo juga menggelontorkan dana untuk melanjutkan Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Program Indonesia Pintar (PIP) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Pada 2026, PIP akan diberikan Prabowo ke 21,1 juta siswa; KIP Kuliah 1,2 juta mahasiswa; BOS Kemendag sebanyak 11,6 juta siswa. Anggaran juga digunakan untuk meningkatkan kompetensi 41.694 guru.

Baca Juga: Bayang-Bayang Jokowi di Era Pemerintahan Prabowo

Lalu, anggaran juga digelontorkan ke daerah sebesar Rp253,35 triliun. Anggaran pendidikan itu akan digelontorkan dalam bentuk Dana Alokasi Umum bidang pendidikan dan Dana Alokasi Khusus.