Jurnalis senior Andy Flores Noya berbicara panjang lebar mengenai konsep rasa bersyukur sebagai bentuk terima kasih kepada Sang Pencipta. Menurut wartawan nyentrik berkepala plontos itu, hal sekecil apapun dalam hidup bahkan dalam kondisi serba kekurangan sekalipun ucapan rasa syukur mesti senantiasa dipanjatkan.
Sayangnya kata dia, tidak semua orang bisa melakukan hal itu, alih-alih bersyukur, kebanyakan orang justru memilih menggerutu bahkan mengutuk nasibnya sendiri, padahal jika dilihat dengan cara pandang yang lebih luas, bisa saja nasib mereka yang tukang gerutu masih jauh lebih baik dari sebagian besar orang. Misalnya saja orang-orang sedang menanggung penderitaan penyakit mematikan macam kanker tetapi terkendala biaya.
“Hidup ini harusnya disyukuri. Kenapa aku mensyukuri hidupku? Karena kadang-kadang kita merasa hidup kita menderita sekali. Tapi kita bandingkan dengan orang lain, astaga ada yang lebih menderita dari kita,” kata Andy dilam sebuah video dilansir Olenka.id Sabtu (24/8/2024).
“Ada anak-anak atau orang tua yang punya anak-anaknya menderita kanker. Ada orang yang menderita kanker sampai hari ini belum tersembuhkan. Beban biaya, beban penderitaan, kesakitan misalnya,” tambahnya.
Jalan nasib setiap orang memang berbeda, yang lahir dari keluarga yang serba berkecukupan secara materi, tetapi ada pula datang ke dunia dalam kondisi yang serba kekurangan dan memprihatinkan.
Dari dua kelompok kelas ekonomi ini kata Andy, acap kali ditemukan perbedaan yang sangat timpang soal rasa syukur, orang-orang yang hidup dalam kondisi serba kurang kadang lebih pandai berterima kasih kepada Tuhan.
Mereka tulus menjalani hidup sembari berupaya memperbaiki nasibnya, sebaliknya mereka yang hidup dalam kondisi yang serba ada justru sibuk membandingkan nasib mereka dengan orang-orang yang jauh lebih sukses dari mereka, bahkan tak sedikit dari mereka yang justru menyalahkan Tuhan karena kurang sukses.
“Ada orang-orang yang untuk mencari sesuap nasi hari ini, begitu susahnya. Sementara ada orang yang setiap hari makan bisa 3 kali, bahkan 5 kali bisa makan di restoran. Masih marah pada Tuhan, masih menyesali hidupnya. Merasa bahwa hidupnya itu menderita,” ujarnya.
Baca Juga: Kisah Sukses Kopi Kenangan, Raja Kopi Asia yang Menembus Belantara Pasar Internasional
Menurut Andy cara terbaik untuk bersyukur adalah tak perlu membandingkan diri dengan mereka yang jauh lebih sukses, terkadang manusia kata dia mesti menunduk dan melihat ke bawah. Mereka yang unggul secara materi kata dia belum tentu bahagia hidupnya, sebaliknya orang-orang yang serba kekurangan secara ekonomi justru jauh lebih gembira menjalani hidup.
“Jadi jangan selalu melihat ke atas. Kita pengen juga agar hidup kita sukses. Kita melihat ke atas, ih.. banyak sekali orang-orang yang hidupnya sukses. Tapi jangan salah, aku sering bertemu dengan orang-orang yang secara materi sukses, secara jabatan sukses, tapi hidupnya nggak bahagia. Bukan berarti jangan kaya, jangan sukses, bukan. Tapi mensyukuri apa yang ada pada kita, apa yang diberikan pada Tuhan, dan berusaha untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik itu wajib,” pungasnya.