2. Para Ahli Energi
Sektor energi menjadi bidang lain yang menurut Gates masih sangat bergantung pada keahlian manusia. Industri seperti tenaga nuklir, minyak dan gas, serta energi terbarukan memiliki tingkat kompleksitas tinggi yang belum dapat dikelola AI secara mandiri.
Pengoperasian infrastruktur energi menuntut pengambilan keputusan secara real-time, pemahaman mendalam tentang sistem fisik, kepatuhan terhadap regulasi, serta perencanaan strategis jangka panjang.
Selain itu, tantangan tak terduga kerap muncul dan membutuhkan penilaian manusia yang fleksibel dan kontekstual, sesuatu yang belum bisa diandalkan sepenuhnya pada sistem otomatis.
Karena itu, Gates meyakini para insinyur, teknisi, dan peneliti di sektor energi akan tetap menjadi tulang punggung industri, bahkan ketika AI semakin banyak digunakan sebagai alat pendukung.
3. Ahli Biologi
Bidang ketiga yang dianggap relatif aman adalah biologi. Meski AI telah menjadi alat yang sangat berguna dalam dunia medis dan sains, mulai dari analisis data hingga membantu diagnosis, AI belum mampu memulai penemuan ilmiah secara mandiri.
Peneliti manusia masih dibutuhkan untuk mengajukan pertanyaan yang tepat, merancang eksperimen, menafsirkan hasil, dan mendorong batas pengetahuan.
Kreativitas, intuisi, dan pemikiran konseptual tetap menjadi kunci dalam menghasilkan terobosan ilmiah. Dalam konteks ini, AI berperan sebagai pendukung yang mempercepat proses, bukan sebagai pengganti ilmuwan.
Gates memandang masa depan ahli biologi sebagai kolaborasi yang semakin erat dengan AI, bukan persaingan untuk bertahan hidup.
Baca Juga: 5 Pelajaran Negosiasi Gaji dari Bill Gates yang Relevan di Dunia Kerja Modern