Aksi Gates Foundation di Indonesia

Prabowo menambahkan bahwa Bill Gates saat ini tengah mengembangkan vaksin TBC (tuberkulosis). Rencananya, vaksin ini akan diuji coba di Indonesia, mengingat TBC masih menjadi penyakit mematikan di Tanah Air. Berdasarkan data Global TB Report 2024, Indonesia berada di posisi kedua sebagai negara dengan kasus TBC terbesar di dunia setelah India.

"Jadi hal-hal semacam ini, belum lagi vaksin lain, teknologi mRNA dan teknologi-teknologi pembuatan vaksin yang luar biasa. Terutama beliau sedang kembangkan vaksin TBC untuk dunia, tapi Indonesia akan menjadi salah satu tempat yang akan diuji coba. Kita mengetahui bahwa TBC memakan korban cukup besar," ujarnya.

Baca Juga: Vaksin TBC Buatan Bill Gates Akan Diuji Coba Prabowo di Indonesia

Di Indonesia, Gates Foundation telah menjalin kerja sama dengan Tahir Foundation, yayasan yang didirikan oleh pemilik Mayapada Group-Dato Sri Tahir, selama lebih dari satu dekade sejak tahun 2013. Masing-masing pihak tercatat telah mengeluarkan anggaran lebih dari US$100 juta untuk mengatasi persoalan polio, tuberkulosis (TBC), HIV, malaria, serta family planning (keluarga berencana) di Indonesia.

Pada kedatangan Gates kali ini, Dato Sri Tahir menunjukkan kedekatannya dengan mantan suami Melisa French ini. Tahir masuk dalam jajaran pengusaha Indonesia yang ikut bertemu dengan pria bernama asli William Henry Gates III ini di Istana Merdeka bersama Chairul Tanjung (CT Corp), Garibaldi Thohir (PT Alamtri Resources Tbk/ADRO), Hashim Djojohadikusumo (Arsari Group), Prajogo Pangestu (Barito Group), Tomy Winata (Artha Graha Group), James Riady (Lippo Group), Anthoni Salim (Salim Group), Andi Syamsuddin Arsyah alias Haji Isam (Jhonlin Group), serta tokoh nasional lainnya.

Sebagaimana diketahui, Dato Sri Tahir merupakan satu-satunya pengusaha Indonesia yang menandatangani The Giving Pledge. Organisasi filantropi tersebut dibuat oleh Bill Gates dan Warren Buffett untuk orang-orang kaya di dunia yang berkomitmen membagikan sebagian besar kekayaan mereka untuk beramal.

Dalam sebuah kesempatan, Tahir mengaku bahwa keputusannya menggandeng yayasan filantropi milik Bill Gates adalah untuk memperluas kebermanfaatan bagi lebih banyak orang yang membutuhkan.

"Keberanian saya untuk bermitra dengan Bill Gates Foundation merupakan proses alami dalam memberi. Keputusan saya didasari oleh keseriusan permasalahan yang dihadapi oleh anak-anak dari keluarga miskin di Indonesia. Sumbangan yang saya berikan sebanding dengan perkembangan pendapatan usaha saya. Oleh karena itu, hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan," tegasnya.

The Gates Foundation, dinilai Tahir, memiliki konsep dana pendamping yang unik karena tidak hanya memberikan bantuan, tetapi juga melakukan promosi. "Yayasan Bill Gates hanya membantu suatu negara jika ada seseorang di negara tersebut, biasanya seorang pengusaha, yang telah menawarkan dukungannya melalui yayasannya. Jadi, misalkan saya tertarik untuk menyumbangkan sejumlah uang, Yayasan Bill Gates akan menyamakan jumlah tersebut dengan jumlah yang sama sehingga menjadi dua kali lipat. Tentu saja ada jumlah minimum yang diperlukan untuk program ini," beber Tahir. 

"Saya bertekad untuk menyumbangkan 900 miliar rupiah melalui The Global Fund yang dikelola oleh yayasan milik Bill Gates yang jumlahnya sama dengan donasi saya," pungkasnya.