Perjalanan Aerostreet menjadi bukti nyata bahwa keberanian, ketekunan, dan idealisme lokal mampu bersinar di panggung nasional. Lahir dari kota kecil Klaten, Jawa Tengah, Aerostreet yang didirikan oleh Aditya Caesarico menjelma menjadi salah satu brand fesyen lokal dengan pertumbuhan paling konsisten di Indonesia.

Berangkat dari sepatu sekolah sederhana, Aerostreet kini berdiri sejajar dengan brand fesyen nasional, mencatatkan peningkatan penjualan yang signifikan selama bertahun-tahun berkat pertumbuhan berkelanjutan dalam ekosistem digital Shopee.

Selama satu dekade, kolaborasi Aerostreet dan Shopee telah membuka semakin banyak peluang, memperkuat identitas brand, sekaligus menghadirkan nilai nyata bagi jutaan pengguna.

Sebagai simbol perjalanan panjang tersebut, Aerostreet turut merayakan ulang tahun ke-10 Shopee dengan meluncurkan parfum kolaborasi eksklusif bertajuk 'The Tenth'.

Parfum edisi spesial ini merepresentasikan DNA kedua brand dalam karakter aroma yang bold, modern, dan berkelas sekaligus menjadi harapan akan langkah bersama yang semakin kuat di masa depan.

“Aerostreet lahir dari sebuah kegelisahan tentang mengapa produk keren harus selalu mahal? Kami ingin membuktikan bahwa brand lokal bisa bersuara besar di industri fesyen tanpa harus kehilangan harga yang terjangkau. Sejak awal, kami memegang teguh nilai kualitas andal dan inovasi yang cepat, karena bagi kami, setiap anak muda berhak bangga menggunakan produk lokal terbaik,” papar Rizal Maulana, Senior Vice President of Business & Commercial Aerostreet, dikutip Rabu (10/12/2025).

Dari Sepatu Sekolah ke Brand Fesyen Nasional

Didirikan pada 2015, Aerostreet mengawali langkahnya dari segmen sepatu sekolah dengan fokus pada tiga kekuatan utama: daya tahan, kenyamanan, dan harga yang bersaing. Dengan distribusi awal yang mengandalkan jalur offline tradisional, brand ini perlahan mulai dikenal di kalangan pelajar.

Namun, badai besar datang ketika pandemi COVID-19 melanda. Seluruh sekolah ditutup, permintaan anjlok drastis, dan banyak usaha memilih gulung tikar. Bagi Aerostreet, fase ini justru menjadi titik balik krusial yang melahirkan identitas baru yang lebih kuat.

Di tengah tekanan berat, dengan tanggung jawab terhadap lebih dari seribu karyawan saat itu, Aerostreet mengambil keputusan besar, yakni mengalihkan total penjualan dari offline ke online. Langkah ini menandai dimulainya proses re-branding besar-besaran, sekaligus ekspansi produk ke luar sepatu sekolah.

Kini, lini produk Aerostreet telah mencakup sepatu kasual, kaos, hoodie, hingga parfum. Meski berekspansi, satu hal tidak pernah ditinggalkan, yaotu unique selling point berupa kualitas andal, harga terjangkau, dan inovasi yang cepat. Seluruh proses, mulai dari riset, desain, produksi, hingga kampanye, dikerjakan oleh tim internal untuk memastikan mutu produk lokal tetap terjaga.

Baca Juga: Shopee Rayakan Satu Dekade Memberdayakan UMKM, Transaksi Bisnis Lokal Tembus Lebih dari US$270 Miliar Secara Global