Anak-anak tumbuh dengan kepribadian yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, termasuk didikan para orang tua. Apa yang dilakukan orang tua selama mendidik dan membesarkan anak, tentu dapat meninggalkan dampak yang bertahan lama. Begitu pun apa yang dikatakan kepada mereka juga memiliki arti yang sama.
Ungkapan yang digunakan orang tua ketika berbicara kepada anak-anak, dapat memengaruhi keyakinan yang mereka kembangkan. Anak-anak itu peniru ulung, mereka juga akan mengingat setiap kata yang keluar dari mulut orang tuanya. Sebab itu, penting bagi orang tua untuk menjaga perkataan di depan anak-anak.
Ada banyak perkataan atau kalimat terlarang yang sebaiknya tidak diucapkan kepada anak-anak. Kalimat dengan konotasi negatif, tentu akan merusak harga diri dan memengaruhi perkembangan mental anak. Bukan hanya kalimat negatif, ada pula kata-kata pujian yang sebaiknya tidak diucapkan kepada anak-anak.
Penasaran apa saja? Berikut Olenka rangkum dari berbagai sumber, Minggu (10/3/2024), ini tujuh kalimat terlarang orang tua yang tidak boleh diucapkan ke anak.
1. “Kamu Hebat!”
Setiap orang tua tentu pernah memuji anak-anak mereka dengan kalimat “kamu hebat!”, apalagi setelah si kecil melakukan hal yang membuat ayah dan ibu takjub melihatnya. Memuji anak tidak salah, tetapi mengatakan “kamu hebat!” atau
'kamu anak yang baik' saat anak berhasil melakukan sesuatu ternyata tak begitu baik untuk diucapkan, Growthmates.
Mengutip dari laman Parents, sebuah penelitian mengungkap bahwa ucapan tersebut dapat membuat anak bergantung pada pujian orang lain daripada motivasi diri sendiri.
Penasihat orang tua sekaligus penulis buku The A to Z Guide to Raising Happy Confident Kids, Jenn Berman, mengatakan bahwa sebaiknya orang tua memberikan pujian di waktu yang tepat, termasuk menambahkan keterangan yang jelas saat melontarkan pujian.
Misalnya seperti, "Itu adalah assist yang bagus. Ayah/Ibu suka bagaimana cara kamu mencari rekan setim-mu", alih-alih hanya mengatakan "permainan yang hebat'.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Buku Parenting Terbaik, Cocok untuk Bantu Orang Tua Mendidik Si Kecil!
2. “Jangan Menangis”
Selanjutnya adalah kalimat larangan “jangan menangis”, yang biasanya dikatakan saat anak-anak terjatuh dan terluka. Ternyata, mengatakan hal tersebut tidak membantu anak-anak merasa lebih baik.
Berman mengatakan, setiap orang tua seharusnya membantu anak untuk memahami dan menghadapi emosi mereka. Anak-anak yang menangis ketika terjatuh, memang mereka merasa sedang tidak baik-baik saja pada tubuhnya akibat hal tersebut.
Alih-alih melarangnya untuk menangis, kata Berman, cobalah berikan pelukan kepada si kecil dan biarkan mereka meluapkan apa yang dirasakan saat itu.
“Setelahnya, katakan pada anak apakah mereka ingin diobati, mendapatkan ciuman, atau keduanya," ungkap Berman.
3. “Cepat!”
Ahli parenting lainnya mengatakan bila mengatakan “cepat!” kepada anak-anak juga sebaiknya tidak diucapkan para orang tua. Mengucapkan kata tersebut dengan dalih agar anak bergerak cepat, hanya akan menambah stres.
Asisten Penulis Baby Minds, Linda Acredolo menyarankan, alih-alih mengatakan “cepat!” dapat diganti “ayo segera selesaikan”, dengan nada yang lemah lembut. "Kalimat ini memberikan tanda bahwa Anda berada dalam tim yang sama dengan anak," ujar Acredolo.
4. “Ayah/Ibu Tidak Punya Uang”
Dalam proses tumbuh kembangnya, anak-anak biasanya kerap minta dibelikan sesuatu oleh orang tuanya. Entah mainan, makanan, atau hal lain yang menarik perhatian mereka.
Ketika anak minta dibelikan mainan yang cukup mahal, orang tua perlu menghindari kata “tidak punya uang” saat mencoba menolaknya. Ucapan tersebut ternyata mengisyaratkan orang tua yang tidak mampu mengendalikan keuangan.
Cobalah untuk memberikan pengertian kepada anak-anak, saat menolak membeli mainan yang cukup mahal.
Baca Juga: Parenting ala Nikita Willy: Ciptakan Rutinitas yang Konsisten untuk Anak, Ibu Jadi Bisa Me Time
5. “Kenapa Kamu Tidak Bisa Berbuat Apa-apa?”
“Kenapa kamu tidak bisa berbuat apa-apa?” satu dari sekian banyak kalimat negatif yang hanya dapat merusak mental anak-anak. Mungkin sulit untuk tetap tenang ketika anak-anak sepertinya tidak mau mendengarkan, tetapi merasa frustasi tidak akan ada gunanya.
Mengutip dari laman The Family Shed, ketika menemukan kondisi demikian, cobalah untuk bersabar dan memahami bahwa anak-anak masih dalam proses belajar. Tunjukkan kepada mereka bahwa kamu sabar dan bersedia membantu mereka. Hal ini akan sangat membantu dalam membangun kepercayaan dan keyakinan si kecil.
6. “Ini Bukan Masalah yang Besar”
Kalimat ini biasanya sering diucapkan orang tua ketika melihat anak merasa kesulitan melakukan suatu hal. Kebiasaan mengatakan “ini bukan masalah yang besar” kepada anak-anak, hanya akan membuat si kecil merasa malu karena terlihat emosional dan merasa cemas.
Alih-alih meremehkan emosinya, cobalah untuk mengajak anak untuk berbicara secara terbuka tentang apa yang mereka rasakan. Berikanlah bantuan, jika memang mereka membutuhkan.
7. “Kamu Sangat Malas!”
Mungkin banyak orang tua di luar sana yang beranggapan, mengatakan kata “kamu sangat malas!” dapat memotivasi anak untuk bekerja lebih keras. Nyatanya tidak, hal tersebut justru membuat anak semakin bermalas-malasan dan tidak mau bekerja keras untuk melakukan berbagai hal.
Saat anak terlihat tidak mau bekerja keras untuk melakukan sesuatu, cobalah untuk mencari tahu akan permasalahannya. Ketimbang harus menyindir dan melukai hatinya, cobalah bantu anak untuk lebih giat lagi dalam mengerjakan sesuatu.
Growthmates, itu dia deretan kalimat yang sebaiknya tidak diucapkan kepada anak-anak. Semoga bermanfaat ya!