Growthmates, memulai bisnis memang mengasyikkan, tetapi juga merupakan keputusan besar, terutama bagi individu yang sedang beralih dari kehidupan korporat ke kewirausahaan. Meskipun sensasi menjadi bos bagi diri sendiri itu menggoda, salah satu kekhawatiran terbesar adalah risiko.
Lantas, bagaimana cara memilih ide bisnis yang memiliki risiko paling rendah tetapi berpotensi untuk berkembang? Berikut Olenka ulas selengkapnya, sebagaimana dilansir Forbes, Sabtu (5/10/2024).
1. Mulailah dengan Apa yang Kamu Ketahui
Salah satu cara termudah untuk mengurangi risiko saat memulai bisnis adalah memilih sesuatu yang sudah kamu kenal. Baik itu keterampilan yang telah kamu asah dalam karier korporat atau minat yang telah kamu tekuni selama bertahun-tahun.
Berpegang teguh pada sesuatu yang kamu ketahui dapat membuat transisi menjadi lebih lancar. Kamu akan memiliki dasar yang kuat dan pemahaman tentang apa yang diperlukan untuk berhasil di bidang tersebut.
Misalnya, jika kamu telah menghabiskan waktu bertahun-tahun di bidang pemasaran, memulai bisnis konsultasi pemasaran atau manajemen media sosial bisa jadi pilihan yang tepat. Kamu membawa keahlian selama bertahun-tahun ke dalam usaha baru yang memungkinkan kamu membangun otoritas dengan cepat.
2. Cari Biaya Awal dan Biaya Overhead Rendah
Salah satu risiko terbesar dalam memulai bisnis adalah investasi awal. Banyak orang yang ragu karena mereka pikir mereka perlu menghabiskan banyak uang untuk inventaris, ruang kantor, atau situs web mewah. Namun kenyataannya, beberapa bisnis terbaik untuk dimulai adalah bisnis yang membutuhkan investasi minimal.
Bisnis berbasis layanan seperti konsultasi, pelatihan, bantuan virtual, atau penulisan lepas adalah pilihan yang bagus. Bisnis tersebut biasanya memiliki biaya overhead rendah dan tidak mengharuskan kamu berinvestasi dalam inventaris atau peralatan mahal. Hal ini mengurangi risiko finansial kamu sekaligus memungkinkan kamu membangun bisnis dari keterampilan yang sudah kamu miliki.
Baca Juga: Nasihat Bijak untuk Para Pebisnis: Ikut Tren Boleh, FOMO Jangan!